Rabu, 12 Maret 2025

Ulangan Akhir Bab 5

 A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 

1. Jenis usaha yang memiliki uang kas sebagai modal dan biaya produksi dengan besaran tidak lebih dari 25 juta rupiah merupakan salah satu karakteristik dari usaha berskala 

a. mikro 

b. kecil 

C. menengah 

d. besar 

e. CV 

jawab: a.mikro

2. Budi adalah salah satu wirausahawan yang terkenal di kota Surabaya. Usaha yang digelutinya berkonsentrasi dalam bidang jasa pemasangan CCTV dengan omzet kurang lebih 110 juta per bulan. Kategori usaha yang dijalankan Budi dan karyawannya dapat dikategorikan sebagai usaha skala 

a. mikro 

b. kecil 

C. menengah 

d. besar 

e. CV 

jawaban: c.menengah

3. Sebagai salah satu pengembang software yang cukup terkenal di wilayah Solo, komunitas IT di bawah pimpinan Rudi memiliki potensi besar karena telah memiliki 10 programmer dengan kantor seluas 200 m². Ketika ada tender dan lelang pengembangan aplikasi di instansi pemerintah, software house tersebut terkendala masalah legalitas. Jenis badan usaha yang dapat dibentuk oleh software house tersebut agar dapat mengikuti tender adalah

a. PT 

b. yayasan 

C. koperasi 

d. lembaga nirlaba 

e. lembaga swadaya masyarakat 

jawaban: a.PT

4. Karakter inferior masih terlihat jelas dalam proses perkembangan usaha, dengan penggunaan bahan baku atau material serta bahan pendukung dalam proses produksi masih relatif sedikit serta fluktuatif.Hal tersebut merupakan karakteristik dari tahapan. 

a. awal 

b. perkenalan 

C. berkembang 

d. kedewasaan 

e. penurunan 

jawaban: a.awal

5. Setelah melewati fase berkembang, sebuah usaha yang didirikan mulai dari bawah akan berubah menjadi lebih besar dengan jangkauan pasar yang semakin luas. Oleh karena itu, diperlukan modal yang relatif besar dengan dukungan sumber daya manusia yang kuat serta layanan yang lebih responsif dan mampu mengakomodasi setiap keperluan konsumennya. Karakteristik ini dapat dijumpai dalam sebuah proses perkembangan rintisan usaha skala kecil setelah melewati tahapan.... 

a. awal 

b. pengenalan 

C. berkembang 

d. kedewasaan 

e. penurunan 

jawaban: D. kedewasaan

6. Berikut yang merupakan pernyataan yang kurang sesuai untuk menggambarkan aspek yang dapat dijadikan indikator fase perkembangan usaha adalah... 

a. Dominasi pasar oleh pesaing. 

b. Profesionalisme tim manajemen perusahaan. 

C. Jangkauan dan sasaran pasar yang dituju perusahaan. 

d. Daya saing jual dan kapabilitas dalam menguasai pasar. 

e. Jumlah dan kualitas sumber daya manusia di perusahaan.

jawaban: a. dominasi pasar oleh pesaing

7. Toko komputer yang didirikan oleh Anton di Jakarta mengalami peningkatan yang pesat dari sisi transaksi bisnis penjualan. Namun karena pandemi, grafik penjualan dalam dua bulan terakhir mengalami penurunan. Akan tetapi, dari sisi penjualan jasa perbaikan dan maintenance perangkat,

seperti laptop, jaringan, CCTV, dan lainnya mengalami peningkatan. Aspek yang paling berpengaruh dalam proses perkembangan usaha toko milik Anton tersebut adalah

a. produksi 

b. keuangan 

C. pemasaran 

d. tenaga kerja 

e. kewirausahaan 

jawaban:c .pemasaran

8. Keputusan Sinta untuk menambah jenis layanan dalam toko komputer yang dikelolanya pada kuartal terakhir tahun ini cukup menjanjikan. Karena selain menyerap tenaga kerja baru, hal tersebut juga menambah nilai pendapatan usaha yang dijalankannya. Di antara pilihan berikut, aspek yang paling tepat dan berpengaruh terhadap kesuksesan usaha Sinta adalah

 a. produksi 

b. keuangan 

C. pemasaran 

d. tenaga kerja 

e. kewirausahaan

jawaban:e.kewirausahaan

9. Ketika memasarkan sebuah produk pada masyarakat, Anda harus memperhatikan empat hal penting agar tetap mampu menjaga siklus hidup produk yang ditawarkan. Di antara pilihan berikut, yang kurang sesuai dengan aspek tersebut adalah.. 

a. lifetime 

b. tingkat penjualan 

C. manajemen perusahaan 

d. perencanaan strategi pemasaran 

e. fluktuasi pencapaian keuntungan 

jawaban:c.manajemen perusahaan

10. Strategi pemasaran pada tahap pengenalan dengan metode pengenalan yang digunakan tidak membutuhkan kecepatan dalam memasuki pasar. Salah satu cara yang diterapkan adalah dengan mematok harga tertinggi sebuah produk yang diizinkan, dengan tujuan mendapatkan keuntungan besar dengan biaya promosi yang relatif kecil. Hal tersebut merupakan karakteristik dari....

a. slow skimming strategy 

b. rapid skimming strategy 

C. rapid penetration strategy 

d. slow penetration strategy 

e. quick penetration strategy 

jawaban:a.slow skimming strategy

11. Untuk mempermudah menjangkau pasar dan mendapatkan konsumen sebanyak- banyaknya, toko komputer Rudi melakukan promosi dengan memberikan diskon hingga 40% untuk laptop dengan merek tertentu. Sebagai media promosi, toko Rudi menggunakan beragam media, mulai dari media cetak, media luar ruang, media online hingga media elektronik yang membutuhkan biaya cukup besar. Kondisi tersebut merupakan karakteristik dari strategi pemasaran 

a. slow skimming strategy 

b. rapid skimming strategy 

C. rapid penetration strategy 

d. slow penetration strategy 

e. quick penetration strategy 

jawaban: c.rapid penetration strategy

12. Saat awal didirikan, usaha layanan pembuatan dan pengeditan video milik Susi langsung mendapatkan banyak pesanan. Usaha tersebut semakin berkembang hingga mencapai puncaknya pada tahun kedua sehingga ia harus menambah tenaga kerja dan peralatan pendukung. Namun, sejak munculnya usaha sejenis dengan tawaran harga yang lebih murah, usahanya mulai mengalami penurunan. Bahkan, dalam lima bulan terakhir, usahanya hampir tidak memperoleh pesanan sama sekali. Kondisi ini sesuai dengan karakteristik dari

a. down maturity 

b. stable maturity 

C. growth maturity 

d. decrease maturity 

e. decaying maturity 

jawaban:e.decaying maturity

13. Salah satu strategi yang dijalankan untuk mempertahankan stabilitas nilai penjualan dalam tahapan pertumbuhan dengan melakukan beberapa perubahan atau modifikasi pasar dan pembaruan produk. Hal tersebut merupakan teknik yang digunakan pada.

a. initial strategy 

b. concept strategy 

C. detailed strategy 

d. offensive strategy 

e. defensive strategy 

jawaban: e.defensive strategy

14. Wahyu merupakan salah satu programmer di vendor antivirus lokal. Namun, akhir- akhir ini, vendornya kurang mendapat respons dan jumlah penggunanya semakin menurun, meski telah dipromosikan bahwa antivirus tersebut gratis. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepercayaan serta jumlah penggunanya, vendor antivirus tersebut melakukan beberapa tindakan. Di antara pernyataan berikut, yang kurang sesuai untuk mendukung perbaikan tersebut adalah 

a. meng-upgrade produk 

b. menekan biaya produksi 

C. merilis beberapa versi produk 

d. meningkatkan aktivitas pemasaran 

e. menambah nilai investasi untuk modal pembiayaan

jawaban: e. menambah nilai investasi untuk modal pembiayaan 

15. Untuk meningkatkan jumlah modal dan aset perusahaan yang nantinya dapat digunakan untuk memperbesar volume produksi, memperbaiki mekanisme pemasaran, dan mendongkrak nilai penjualan, salah satu cara yang dapat digunakan adalah menerbitkan surat utang atau menjual saham. Mekanisme ini merupakan ciri dari 

a. trust 

b. kartel 

C. merger 

d. go public 

e. holding company

jawaban: d. go public

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar. 

1. Jelaskan perbedaan pengertian dan konsep antara merger dan akuisisi dalam sebuah perusahaan, berikan contohnya.

jawab:Merger Pengertian:

Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru. Dalam merger, perusahaan-perusahaan yang bergabung umumnya memiliki ukuran yang relatif sama atau setara.

   * Setelah merger, perusahaan-perusahaan yang lama menghilang, dan entitas baru terbentuk.


 * Konsep:

   * Merger sering kali dipandang sebagai kesepakatan yang saling menguntungkan, di mana perusahaan-perusahaan bergabung untuk mencapai sinergi, meningkatkan efisiensi, dan memperluas pangsa pasar.

  * Keputusan-keputusan strategis dan operasional diambil bersama oleh manajemen perusahaan yang baru terbentuk.

 * Contoh:

   * Penggabungan antara PT Indosat Tbk dan PT Hutchison 3 Indonesia yang membentuk PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk.


Akuisisi Pengertian:

   * Akuisisi adalah pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain dengan cara membeli sebagian besar atau seluruh saham perusahaan tersebut.

   * Dalam akuisisi, perusahaan yang mengambil alih (akuisitor) menjadi pemilik baru perusahaan yang diambil alih (target).


 * Konsep:

   * Akuisisi sering kali dipandang sebagai tindakan yang lebih dominan, di mana perusahaan yang lebih besar atau lebih kuat mengambil alih perusahaan yang lebih kecil atau lebih lemah.

   * Perusahaan yang diambil alih tetap ada, tetapi kepemilikannya dan kontrolnya beralih ke perusahaan pengakuisisi.

 * Contoh:

   * Akuisisi PT Bank Danamon Indonesia Tbk oleh MUFG Bank, Ltd.

Perbedaan Utama

 * Pembentukan Entitas Baru:

   * Dalam merger, entitas baru terbentuk, sedangkan dalam akuisisi, perusahaan yang diambil alih tetap ada.

 * Keseimbangan Kekuatan:

   * Merger cenderung melibatkan perusahaan-perusahaan dengan kekuatan yang relatif sama, sedangkan akuisisi melibatkan perusahaan yang lebih kuat mengambil alih perusahaan yang lebih lemah.

 * Kepemilikan dan Kontrol:

   * Dalam merger, kepemilikan dan kontrol dibagi antara perusahaan-perusahaan yang bergabung, sedangkan dalam akuisisi, kepemilikan dan kontrol beralih ke perusahaan pengakuisisi.


2. Tuliskan minimal lima contoh jenis software yang telah mengalami akuisisi atau merger dalam rangka memperbaiki performa dan marketing.

jawab:* Adobe dan Macromedia:

   * Adobe mengakuisisi Macromedia. Akuisisi ini menggabungkan perangkat lunak desain grafis dan web yang kuat seperti Adobe Photoshop dengan Macromedia Flash dan Dreamweaver. Hasilnya adalah portofolio perangkat lunak kreatif yang dominan.

 * Microsoft dan LinkedIn:

   * Microsoft mengakuisisi LinkedIn. Akuisisi ini memungkinkan Microsoft untuk mengintegrasikan jaringan profesional LinkedIn dengan platform bisnisnya, seperti Microsoft Office, untuk meningkatkan produktivitas dan konektivitas.

 * Facebook (Meta) dan Instagram:

   * Facebook mengakuisisi Instagram. Akuisisi ini memperluas jangkauan Facebook di pasar media sosial visual dan memungkinkan Instagram untuk tumbuh dengan dukungan infrastruktur Facebook.

 * Salesforce dan Slack:

   * Salesforce mengakuisisi Slack. Akuisisi ini bertujuan untuk menggabungkan platform manajemen hubungan pelanggan (CRM) Salesforce dengan platform komunikasi bisnis Slack, menciptakan solusi terpadu untuk kolaborasi dan produktivitas.

 * Hewlett-Packard (HP) dan Compaq:

   * HP dan Compaq melakukan merger. Merger ini menggabungkan kekuatan kedua perusahaan dalam pasar komputer pribadi dan server, menciptakan perusahaan teknologi yang lebih besar dan lebih kompetitif.

Akuisisi dan merger ini sering kali dilakukan untuk:

 * Memperluas pangsa pasar.

 * Mendapatkan akses ke teknologi atau bakat baru.

 * Meningkatkan efisiensi operasional.

 * Mencapai sinergi dalam pengembangan produk dan pemasaran.


3. Jelaskan lima jenis konsep evolusi inovasi yang Anda ketahui.

jawab:* Inovasi Radikal (Radical Innovation):

   * Jenis inovasi ini menciptakan perubahan yang signifikan dan mendasar dalam pasar atau teknologi.

   * Inovasi radikal sering kali memperkenalkan produk atau layanan yang benar-benar baru, mengubah cara orang hidup atau bekerja.

   * Contoh: Penemuan internet, mobil, atau telepon seluler.

 * Inovasi Inkremental (Incremental Innovation):

   * Inovasi inkremental melibatkan peningkatan atau penyempurnaan bertahap pada produk, layanan, atau proses yang sudah ada.

   * Jenis inovasi ini berfokus pada peningkatan efisiensi, kualitas, atau fitur produk yang sudah ada.

   * Contoh: Pembaruan perangkat lunak, peningkatan fitur ponsel cerdas, atau peningkatan efisiensi bahan bakar pada mobil.

 * Inovasi Disruptif (Disruptive Innovation):

   * Inovasi disruptif memperkenalkan produk atau layanan yang lebih sederhana, lebih murah, atau lebih mudah diakses daripada yang sudah ada, yang awalnya menargetkan segmen pasar yang kurang dilayani.

   * Seiring waktu, inovasi disruptif dapat menggantikan produk atau layanan yang sudah mapan di pasar utama.

   * Contoh: Layanan streaming musik yang menggantikan CD, atau kamera digital yang menggantikan kamera film.

 * Inovasi Arsitektur (Architectural Innovation):

   * Inovasi arsitektur melibatkan perubahan dalam cara komponen-komponen produk atau sistem dihubungkan atau dikonfigurasi, tanpa mengubah komponen-komponen itu sendiri secara signifikan.

   * Jenis inovasi ini sering kali menciptakan nilai baru dengan menggabungkan teknologi yang sudah ada dengan cara yang berbeda.

   * Contoh: Perubahan dari audio stereo ke audio surround.

 * Inovasi Model Bisnis (Business Model Innovation):

   * Inovasi model bisnis melibatkan perubahan dalam cara perusahaan menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai.

   * Jenis inovasi ini berfokus pada perubahan dalam struktur biaya, aliran pendapatan, atau proposisi nilai perusahaan.

   * Contoh: Model bisnis berlangganan seperti Netflix atau Spotify, atau model bisnis berbagi seperti Uber atau Airbnb.

Setiap jenis inovasi memiliki karakteristik dan dampaknya sendiri, dan perusahaan sering kali menggunakan kombinasi dari berbagai jenis inovasi untuk mencapai pertumbuhan dan keberhasilan.


4. Jelaskan perbedaan antara CV dan PT.

jawab:1. Status Hukum:

 * CV:

   * Bukan badan hukum. Ini berarti CV tidak memiliki pemisahan yang jelas antara harta pribadi pemilik dan harta perusahaan.

   * Tanggung jawab sekutu aktif tidak terbatas, artinya harta pribadi mereka dapat digunakan untuk membayar utang perusahaan.

 * PT:

   * Merupakan badan hukum. Ini berarti PT memiliki pemisahan yang jelas antara harta pribadi pemilik (pemegang saham) dan harta perusahaan.

   * Tanggung jawab pemegang saham terbatas pada jumlah saham yang mereka miliki.

2. Struktur Kepemilikan dan Pengelolaan:

 * CV:

   * Memiliki dua jenis sekutu: sekutu aktif (komplementer) yang mengelola perusahaan dan sekutu pasif (komanditer) yang hanya menyetor modal.

   * Pengelolaan lebih fleksibel dan sederhana.

 * PT:

   * Memiliki pemegang saham, direksi, dan komisaris.

   * Pengelolaan lebih formal dan terstruktur, diatur oleh Undang-Undang Perseroan Terbatas.

3. Modal:

 * CV:

   * Tidak ada persyaratan modal minimum.

   * Modal berasal dari setoran sekutu.

 * PT:

   * Memiliki modal dasar yang terbagi dalam saham.

   * Modal dasar minimum diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.

4. Proses Pendirian:

 * CV:

   * Proses pendirian lebih sederhana dan cepat.

   * Dibuat melalui akta notaris.

 * PT:

   * Proses pendirian lebih kompleks dan membutuhkan waktu lebih lama.

   * Harus mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.

5. Kegiatan Usaha:

 * CV:

   * Kegiatan usaha biasanya dibatasi dalam perjanjian pendirian.

 * PT:

   * Dapat melakukan segala jenis kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan hukum.

Ringkasan Perbedaan Utama:


| Fitur | CV | PT |


|---|---|---|


| Status Hukum | Bukan badan hukum | Badan hukum |


| Tanggung Jawab | Tidak terbatas (sekutu aktif) | Terbatas (pemegang saham) |


| Struktur | Sekutu aktif dan pasif | Pemegang saham, direksi, komisaris |


| Modal | Tidak ada minimum | Ada minimum |


| Pendirian | Sederhana | Kompleks |




5. Mengapa usaha berbadan hukum dengan legalitas dalam bentuk PT lebih dipercayai dan dapat mengikuti tender atau lelang instansi pemerintah bahkan organisasi dunia? Jelaskan.

jawab:1. Kejelasan Status Hukum:

 * PT adalah badan hukum yang diatur oleh undang-undang, sehingga memiliki status hukum yang jelas dan terpisah dari pemiliknya. Hal ini memberikan kepastian hukum bagi pihak-pihak yang bekerja sama dengan PT.

 * Hal ini penting dalam tender dan lelang, di mana instansi pemerintah dan organisasi dunia membutuhkan jaminan bahwa mitra bisnis mereka memiliki dasar hukum yang kuat.

2. Tanggung Jawab Terbatas:

 * Tanggung jawab pemegang saham PT terbatas pada jumlah saham yang mereka miliki. Ini berarti, jika perusahaan mengalami kerugian atau kebangkrutan, harta pribadi pemegang saham tidak akan terpengaruh.

 * Hal ini memberikan rasa aman bagi instansi pemerintah dan organisasi dunia, karena mereka tidak perlu khawatir akan risiko keuangan yang berlebihan jika bekerja sama dengan PT.

3. Struktur Organisasi yang Profesional:

 * PT memiliki struktur organisasi yang jelas dan profesional, dengan adanya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), direksi, dan komisaris. Struktur ini memastikan bahwa perusahaan dikelola secara transparan dan akuntabel.

 * Instansi pemerintah dan organisasi dunia lebih percaya pada perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang baik, karena menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dikelola secara profesional dan terorganisir.

4. Kredibilitas dan Reputasi:

 * PT dianggap lebih kredibel dan memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan dengan usaha yang tidak berbadan hukum. Hal ini karena PT telah melalui proses pendirian yang lebih ketat dan diatur oleh undang-undang.

 * Kredibilitas dan reputasi yang baik sangat penting dalam tender dan lelang, di mana instansi pemerintah dan organisasi dunia mencari mitra bisnis yang dapat dipercaya dan diandalkan.

5. Kemampuan Keuangan yang Lebih Baik:

 * PT memiliki kemampuan keuangan yang lebih baik, karena dapat menghimpun modal dari berbagai sumber, seperti penerbitan saham dan obligasi.

 * Kemampuan keuangan yang kuat memungkinkan PT untuk menangani proyek-proyek besar dan kompleks, yang sering kali dibutuhkan dalam tender dan lelang instansi pemerintah dan organisasi dunia.

Dengan demikian, legalitas PT memberikan jaminan kepastian hukum, profesionalisme, dan kredibilitas yang diperlukan untuk membangun kepercayaan dan memenuhi persyaratan ketat dalam tender dan lelang.


6. Mengapa vendor perangkat seluler yang awalnya menjadi raja dan mendominasi pasar perangkat seluler, kini jauh tertinggal dan tidak mendapat tempat di pasar ketika aplikasi Android mulai diperkenalkan? Jelaskan.

jawab:1. Perubahan Paradigma dari Perangkat Keras ke Perangkat Lunak:

 * Vendor-vendor lama, seperti Nokia dan BlackBerry, sangat fokus pada pengembangan perangkat keras. Mereka memiliki keunggulan dalam desain dan kualitas fisik ponsel.

 * Namun, dengan munculnya Android, fokus bergeser ke perangkat lunak. Android adalah sistem operasi terbuka yang memungkinkan berbagai produsen perangkat keras untuk menggunakannya. Ini menciptakan ekosistem perangkat lunak yang kaya dan beragam.

2. Ekosistem Aplikasi:

 * Android, bersama dengan iOS, menciptakan ekosistem aplikasi yang luas. Aplikasi-aplikasi ini memberikan nilai tambah yang besar bagi pengguna, mulai dari media sosial hingga produktivitas dan hiburan.

 * Vendor-vendor lama dengan sistem operasi tertutup mereka tidak dapat bersaing dengan ekosistem aplikasi Android dan iOS. Pengguna beralih ke platform yang menawarkan lebih banyak pilihan aplikasi.

3. Keterbukaan dan Fleksibilitas:

 * Android adalah sistem operasi terbuka, yang memungkinkan produsen perangkat keras untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan mereka. Ini menghasilkan berbagai macam perangkat dengan harga dan fitur yang bervariasi.

 * Keterbukaan ini juga mendorong inovasi, karena pengembang dapat dengan mudah membuat aplikasi dan layanan baru untuk platform Android.

4. Kurangnya Adaptasi:

 * Vendor-vendor lama lambat beradaptasi dengan perubahan pasar. Mereka terlambat mengadopsi layar sentuh, aplikasi, dan ekosistem perangkat lunak yang terbuka.

 * Mereka juga kesulitan untuk mengubah model bisnis mereka dari fokus pada perangkat keras ke fokus pada perangkat lunak dan layanan.

5. Inovasi Google:

 * Google, sebagai pengembang Android, terus berinovasi dan mengembangkan platform tersebut. Mereka menyediakan pembaruan sistem operasi secara teratur, meningkatkan fitur, dan memperluas ekosistem aplikasi.

 * Dukungan kuat dari Google ini memberikan keuntungan besar bagi produsen perangkat keras yang menggunakan Android.

Singkatnya, pergeseran dominasi pasar perangkat seluler disebabkan oleh perubahan paradigma dari perangkat keras ke perangkat lunak, munculnya ekosistem aplikasi, keterbukaan dan fleksibilitas Android, kurangnya adaptasi dari vendor-vendor lama, dan inovasi yang berkelanjutan dari Google.


7. Jelaskan indikator-Indikator penting yang dapat dijadikan tolok ukur kesuksesan sebuah usaha. 

jawab:1. Keuntungan dan Profitabilitas:

 * Laba Bersih: Indikator utama yang menunjukkan selisih antara pendapatan dan biaya. Laba bersih yang positif dan meningkat dari waktu ke waktu menunjukkan kinerja keuangan yang baik.

 * Margin Laba: Rasio yang menunjukkan persentase keuntungan dari pendapatan. Margin laba yang tinggi menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.

 * ROI (Return on Investment): Mengukur pengembalian investasi yang diperoleh dari modal yang ditanamkan. ROI yang tinggi menunjukkan efektivitas penggunaan modal.

2. Pertumbuhan dan Pangsa Pasar:

 * Pertumbuhan Pendapatan: Peningkatan pendapatan dari waktu ke waktu menunjukkan pertumbuhan usaha dan penerimaan pasar terhadap produk atau layanan.

 * Pangsa Pasar: Persentase pasar yang dikuasai oleh perusahaan. Pangsa pasar yang meningkat menunjukkan daya saing dan kemampuan perusahaan dalam menarik pelanggan.

 * Ekspansi Usaha: Pengembangan usaha ke wilayah baru, peluncuran produk baru, atau akuisisi perusahaan lain.

3. Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas:

 * Tingkat Retensi Pelanggan: Persentase pelanggan yang tetap menggunakan produk atau layanan perusahaan dari waktu ke waktu.

 * NPS (Net Promoter Score): Mengukur seberapa besar kemungkinan pelanggan merekomendasikan produk atau layanan perusahaan kepada orang lain.

 * Umpan Balik Pelanggan: Mendapatkan dan menanggapi umpan balik pelanggan untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan.

4. Efisiensi Operasional:

 * Produktivitas: Mengukur output yang dihasilkan per unit input. Produktivitas yang tinggi menunjukkan efisiensi penggunaan sumber daya.

 * Pengendalian Biaya: Kemampuan perusahaan dalam mengelola dan menekan biaya operasional.

 * Manajemen Rantai Pasokan: Efisiensi dalam pengelolaan rantai pasokan untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan distribusi produk yang lancar.

5. Inovasi dan Adaptasi:

 * Pengembangan Produk Baru: Kemampuan perusahaan dalam menciptakan produk atau layanan baru yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar.

 * Adaptasi terhadap Perubahan Pasar: Kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan tren pasar, teknologi, dan regulasi.

 * Investasi dalam Riset dan Pengembangan (R&D): Alokasi sumber daya untuk penelitian dan pengembangan produk atau layanan baru.

6. Sumber Daya Manusia (SDM):

 * Kepuasan Karyawan: Tingkat kepuasan karyawan terhadap lingkungan kerja, kompensasi, dan peluang pengembangan karir.

 * Tingkat Retensi Karyawan: Persentase karyawan yang tetap bekerja di perusahaan dari waktu ke waktu.

 * Pengembangan Karyawan: Investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja.

Dengan memantau dan menganalisis indikator-indikator ini, perusahaan dapat mengukur kinerja mereka, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan mengambil keputusan strategis untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.


8.jelaskan tahap perkembangan usaha berdasarkan urutan product life cycle.

Jawab:1. Tahap Pengembangan (Development)

 * Tahap ini merupakan awal mula dari siklus hidup produk, di mana ide produk dikembangkan dan diuji kelayakannya.

 * Aktivitas utama pada tahap ini meliputi riset pasar, pengembangan prototipe, pengujian produk, dan perencanaan strategi pemasaran.

 * Tahap ini seringkali melibatkan investasi yang besar dan risiko yang tinggi.

2. Tahap Perkenalan (Introduction)

 * Tahap ini adalah saat produk pertama kali diluncurkan ke pasar.

 * Tujuan utama pada tahap ini adalah untuk membangun kesadaran pasar dan menciptakan permintaan awal.

 * Aktivitas pemasaran yang intensif diperlukan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen.

 * Penjualan pada tahap ini biasanya lambat dan biaya produksi serta pemasaran tinggi.

3. Tahap Pertumbuhan (Growth)

 * Tahap ini ditandai dengan peningkatan penjualan yang signifikan dan penerimaan pasar yang lebih luas.

 * Fokus pada tahap ini adalah untuk memperluas pangsa pasar, meningkatkan distribusi, dan membangun loyalitas pelanggan.

 * Persaingan mulai meningkat, sehingga perusahaan perlu terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produk.

4. Tahap Kedewasaan (Maturity)

 * Tahap ini adalah saat penjualan mencapai puncaknya dan pasar menjadi jenuh.

 * Fokus pada tahap ini adalah untuk mempertahankan pangsa pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperpanjang siklus hidup produk.

 * Persaingan sangat ketat, dan perusahaan perlu melakukan diferensiasi produk dan strategi pemasaran yang efektif.

5. Tahap Penurunan (Decline)

 * Tahap ini ditandai dengan penurunan penjualan yang berkelanjutan dan hilangnya minat pasar terhadap produk.

 * Fokus pada tahap ini adalah untuk mengurangi biaya, memaksimalkan keuntungan dari produk yang ada, atau menarik produk dari pasar.

 * Perusahaan mungkin perlu mempertimbangkan untuk meluncurkan produk baru atau beralih ke pasar yang berbeda.

Setiap tahap dalam siklus hidup produk memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda. Perusahaan perlu memahami setiap tahap dan menyesuaikan strategi mereka untuk mencapai kesuksesan.


 9. Jelaskan empat macam strategi yang dapat diterapkan dalam fase pengenalan produk

Jawab:1. Strategi Peluncuran Cepat (Rapid Skimming Strategy):

 * Strategi ini melibatkan penetapan harga tinggi dan tingkat promosi yang tinggi.

 * Tujuan:

   * Mencapai margin laba kotor yang tinggi.

   * Mendorong penerimaan produk secara cepat di antara konsumen yang inovatif.

 * Cocok untuk:

   * Produk baru dengan inovasi signifikan.

   * Ketika ada kesadaran pasar yang tinggi dan potensi persaingan.

2. Strategi Peluncuran Lambat (Slow Skimming Strategy):

 * Strategi ini melibatkan penetapan harga tinggi dan tingkat promosi yang rendah.

 * Tujuan:

   * Mencapai margin laba kotor yang tinggi.

   * Mengurangi biaya promosi.

 * Cocok untuk:

   * Produk baru dengan inovasi signifikan, tetapi pasar belum sepenuhnya menyadari keberadaannya.

   * Ketika perusahaan memiliki anggaran promosi yang terbatas.

3. Strategi Penetrasi Cepat (Rapid Penetration Strategy):

 * Strategi ini melibatkan penetapan harga rendah dan tingkat promosi yang tinggi.

 * Tujuan:

   * Mencapai pangsa pasar yang besar dengan cepat.

   * Mencegah pesaing memasuki pasar.

 * Cocok untuk:

   * Pasar yang besar dan sensitif terhadap harga.

   * Ketika ada potensi persaingan yang kuat.

4. Strategi Penetrasi Lambat (Slow Penetration Strategy):

 * Strategi ini melibatkan penetapan harga rendah dan tingkat promosi yang rendah.

 * Tujuan:

   * Membangun penerimaan produk secara bertahap.

   * Mengendalikan biaya.

 * Cocok untuk:

   * Pasar yang kecil atau pasar yang tidak sensitif terhadap promosi.

   * Ketika perusahaan memiliki anggaran terbatas dan ingin membangun kehadiran pasar secara bertahap.

10. Jelaskan perbedaan konsep kondisi perkembangan usaha growth maturity dan decaying maturity

Jawab:Growth Maturity (Kematangan Pertumbuhan):

 * Kondisi Pasar:

   * Pasar telah mencapai titik jenuh atau mendekati jenuh.

   * Pertumbuhan penjualan mulai melambat atau stabil setelah periode pertumbuhan yang pesat.

   * Persaingan sangat ketat.

 * Fokus Usaha:

   * Mempertahankan pangsa pasar yang ada.

   * Meningkatkan efisiensi operasional.

   * Melakukan inovasi produk atau layanan secara inkremental untuk mempertahankan daya saing.

   * Memaksimalkan keuntungan dari produk atau layanan yang sudah mapan.

 * Karakteristik:

   * Penjualan stabil atau mengalami pertumbuhan yang lambat.

   * Laba stabil atau mengalami sedikit penurunan.

   * Fokus pada efisiensi dan pengendalian biaya.

   * Strategi pemasaran berfokus pada loyalitas pelanggan dan diferensiasi produk.

 * Tujuan:

   * Memperpanjang siklus hidup produk atau layanan.

   * Memaksimalkan keuntungan jangka panjang.

Decaying Maturity (Kematangan Penurunan):

 * Kondisi Pasar:

   * Pasar mengalami penurunan yang signifikan.

   * Permintaan terhadap produk atau layanan menurun drastis.

   * Munculnya produk atau layanan pengganti yang lebih inovatif.

 * Fokus Usaha:

   * Mengurangi biaya operasional secara signifikan.

   * Memaksimalkan keuntungan dari sisa penjualan.

   * Menarik produk atau layanan dari pasar secara bertahap.

   * Mempersiapkan transisi ke produk atau layanan baru.

 * Karakteristik:

   * Penjualan mengalami penurunan yang tajam.

   * Laba menurun drastis atau bahkan mengalami kerugian.

   * Fokus pada pengurangan biaya dan likuidasi aset.

   * Strategi pemasaran berfokus pada penghabisan stok dan penarikan produk.

 * Tujuan:

   * Meminimalkan kerugian.

   * Membebaskan sumber daya untuk pengembangan produk atau layanan baru.

Perbedaan Utama:

 * Growth maturity ditandai dengan stabilnya pasar, sedangkan decaying maturity ditandai dengan penurunan pasar.

 * Growth maturity fokus pada mempertahankan pangsa pasar dan memaksimalkan keuntungan jangka panjang, sedangkan decaying maturity fokus pada meminimalkan kerugian dan mempersiapkan transisi.

Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat mengambil keputusan strategis yang tepat untuk menghadapi setiap tahap perkembangan usaha.


Kamis, 20 Februari 2025

Membuat Jam Digital Dengan Arduino R3

  Arduino 

Arduino adalah sebuah platform open source yang digunakan untuk membuat proyek-proyek elektronika. Arduino terdiri dari dua bagian utama yaitu sebuah papan sirkuit fisik (sering disebut juga dengan mikrokontroler) dan sebuah perangkat lunak atau IDE (Integrated Development Environment) yang berjalan pada komputer. Perangkat lunak ini sering disebut Arduino IDE yang digunakan untuk menulis dan meng-upload kode dari komputer ke papan fisik (hardware) Arduino. Ketika membicarakan Arduino maka ada dua hal yang terlintas dalam pikiran para penggunanya, yaitu hardware dan software. Dua bagian ini adalah satu kesatuan utuh yang tidak bisa di pisahkan. Gambar papan sirkuit arduino dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini.



Sedangkan untuk Arduino IDE, atau editor yang digunakan untuk memasukkan program ke dalam papan sirkuit fisik arduino, dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.




Platform Arduino sekarang ini menjadi sangat populer dengan pertambahan jumlah pengguna baru yang terus meningkat. Hal ini karena kemudahannya dalam penggunaan dan penulisan kode. Tidak seperti kebanyakan papan sirkuit.pengguna baru yang terus meningkat. 

Hal ini karena kemudahannya dalam penggunaan dan penulisan kode. Tidak seperti kebanyakan papan sirkuit pemrograman sebelumnya, Arduino tidak lagi membutuhkan perangkat keras terpisah (disebut programmer atau downloader) untuk memuat atau meng-upload kode baru ke dalam mikrokontroler. Cukup dengan menggunakan kabel USB untuk mulai menggunakan Arduino. Selain itu, Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan versi yang telah disederhanakan, sehingga lebih mudah dalam mempelajari bahasa pemrograman tersebut. Arduino akhirnya berhasil menjadi papan sirkuit pemrograman paling disukai hingga menjadikannya sebagai bentuk standar dari fungsi mikrokontroler dengan paket yang mudah untuk diakses.

Kelebihan arduino dibandingkan dengan kompetitornya adalah:

-Memiliki Bootloader Sendiri

-Harga yang Terjangkau

-Mudah Dipelajari

-Menggunakan Port USB

-Memiliki Banyak Library Gratis



Rabu, 29 Januari 2025

Manajemen dan Pengembangan Usaha

 A. Perkembangan Usaha

Jenis skala usaha sebuah perusahaan di Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan ada Pengklasifikasian jenis skala usaha ini berkaitan dengan dinamika bisnis dan keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam menjalankan usahanya. Tujuan pengelompokan jenis usaha berdasarkan aktivitas bisnis adalah memudahkan pemerintah untuk memetakan, memantau, memonitor, mengawasi, membina hingga memberikan bantuan atau stimulus, baik dalam hal modal, pelatihan, pendidikan, akses hukum maupun kemudahan lainnya. 

1. Skala Perkembangan Usaha

Skala perkembangan usaha di Indonesia dibedakan menjadi empat kategori, yaitu sebagai berikut. 

a. Usaha skala mikro 

Usaha skala mikro adalah usaha produktif yang tidak memiliki kekuatan hukum tetap dan tidak memiliki perizinan sehingga lebih dikenal dengan usaha sektor informal. Biasanya kekayaan bersih (aset) usaha ini paling tinggi senilai 50 juta rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan hasil penjualan tahunan paling banyak senilai 300 juta rupiah.


b. Usaha skala kecil 

Usaha skala kecil adalah usaha produktif yang memiliki kekayaan bersih berkisar antara 50 juta rupiah hingga 500 juta rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan) serta hasil penjualan tahunan berkisar antara 300 juta rupiah hingga 2,5 miliar rupiah. Berbeda dengan usaha skala mikro, usaha skala kecil sudah dilengkapi perizinan usaha dalam bentuk badan hukum. Contohnya, usaha dagang (UD), perusahaan dagang (PD), persekutuan komanditer (CV) hingga perseroan terbatas (PT).


c. Usaha skala menengah 

Usaha skala menengah adalah usaha produktif yang telah memiliki kekayaan bersih berkisar antara 500 juta rupiah hingga 10 miliar rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan) serta hasil penjualan tahunan berkisar antara 2,5 miliar rupiah hingga 10 miliar rupiah. Biasanya, usaha ini sudah memiliki izin tetap dan berbadan hukum seperti koperasi, CV, atau PT.


d. Usaha skala besar 

Usaha skala besar adalah usaha produktif yang dilakukan oleh badan hukum seperti PT, dengan kekayaan bersih di atas 10 miliar rupiah (tidak termasuk tanah dan bangunan) dan hasil penjualan tahunan lebih dari 50 miliar rupiah. Usaha skala besar meliputi usaha nasional milik negara atau swasta dan usaha asing yang menjalankan aktivitas ekonomi di Indonesia.


2. Tahapan Perkembangan Usaha

 Perkembangan usaha bisa dipantau dari aktivitas bisnis penjualan yang diraih selama kurun waktu tertentu. Berdasarkan dinamika perkembangan usaha skala kecil, proses perkembangan usaha dapat diklasifikasikan menjadi tiga tahapan, yaitu sebagai berikut. 

a. Tahap awal atau merintis 

Karakter inferior masih terlihat jelas dalam proses perkembangan usaha ini. Penggunaan bahan baku atau material serta bahan pendukung dalam proses produksi masih relatif sedikit serta fluktuatif. Keterlibatan dan pemanfaatan teknologi otomatisasi dan informasi masih belum kuat. Pada tahapan ini, para wirausahawan masih mencari dan menentukan celah dan strategi berkembang. 

b. Tahap berkembang 

Setelah menemukan alur dan potensi bisnis serta mekanisme yang pasti untuk menstabilkan proses produksi dan capaian penjualan, proses perkembangan usaha dapat dilihat dalam beberapa variabel. Variabel tersebut, antara lain peningkatan penggunaan bahan baku, kebutuhan modal yang lebih besar dari periode sebelumnya, memiliki saving cost relatif tinggi, meningkatnya aset kekayaan perusahaan, dan peningkatan keterlibatan mesin produksi serta teknologi yang lebih maju. 

c. Tahap akumulasi modal

Setelah melewati fase berkembang, sebuah usaha yang didirikan mulai dari bawah akan berubah menjadi lebih besar dengan jangkauan pasar yang semakin luas. Oleh karena itu, diperlukan modal yang relatif besar dengan dukungan sumber daya manusia yang kuat serta layanan yang lebih responsif dan mampu mengakomodasi setiap keperluan konsumennya. Selain itu, mekanisme pengelolaan perusahaan menjadi lebih rumit dan kompleks sehingga membutuhkan mekanisme pengontrolan dan pengelolaan manajemen yang teliti.

 Untuk membedakan fase perkembangan usaha, Anda dapat menganalisisnya melalui beberapa aspek sebagai berikut.

a. Profesionalisme tim manajemen perusahaan. 

b. Jumlah dan kualitas sumber daya manusia di perusahaan.

c. Jangkauan dan sasaran pasar yang dituju perusahaan.

d. Daya saing jual dan kapabilitas dalam menguasai pasar. 

e. Keahlian (skill) dan pengetahuan (knowledge). 

f. Strategi pemasaran. 

g. Strategi pengadaan dan pengelolaan bahan baku. 

h. Inovasi dan keterlibatan teknologi. 

i. Kuota dan volume produksi. 

j. Perbaikan kualitas produk. 

k. Standardisasi pola dan proses produksi.


3. Aspek yang Memengaruhi Perkembangan Usaha 

Ketika sebuah usaha kecil mulai berkembang menjadi besar, pola manajemen organisasi yang berjalan di dalam perusahaan tersebut juga akan terpengaruh. Proses perkembangan usaha kecil tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal seperti berikut. 

a. Aspek keuangan 

Besarnya modal serta keteraturan dan aturan jelas dalam pengelolaan keuangan akan menentukan keberhasilan usaha untuk mengelola, memantau, menganalisis, serta mengambil tindakan terkait kondisi keuangan perusahaan. 

b. Aspek pemasaran 

Sasaran dan misi menguasai pasar adalah segmen penting dalam proses promosi produk yang dilakukan perusahaan. Hal tersebut akan memengaruhi pola produksi dan pembiayaan yang disediakan.

c.Aspek produksi 

Pola proses produksi dan output produk yang dihasilkan akan memengaruhi besar biaya yang digunakan serta keuntungan yang dicapai. Oleh karena itu, hendaknya standardisasi proses produksi harus selalu diperbaiki agar efektif dan efisien. 

d. Aspek tenaga kerja 

Konsep penting aspek ini adalah kebutuhan tenaga kerja berbanding lurus terhadap proses produksi yang dikerjakan. Semakin besar produksi yang dilakukan, semakin banyak pula tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses tersebut. 

e. Aspek kewirausahaan 

Kemampuan dan keterampilan seseorang dalam mengelola jalannya sistem organisasi perusahaan akan menghasilkan hasil signifikan. Hal ini juga dapat memastikan proses produksi dan target penjualan terpenuhi sesuai perencanaan. 

f. Aspek layanan dan komunikasi

Kemampuan untuk menyediakan layanan bagi klien serta kecakapan dalam berkomunikasi dengan pihak luar, seperti investor dan perbankan akan mempermudah usaha memperoleh kepercayaan dan bantuan keuangan.









B) Tahapan Perkembangan Usaha 

Konsep perkembangan usaha menjelaskan tentang runtutan pergerakan capaian penjualan sebuah produk selama masa hidupnya (batas waktu sebelum kedaluwarsa). Daur hidup bisa dikatakan sebagai siklus hidup yang memberikan pengertian mengenai perputaran waktu hidup produk, yang menggambarkan dinamika atau fluktuasi daya saing produk dalam pasar.

 Sebagai contoh, pada era tahun 1990-an, mesin cuci masih didominasi oleh merek A. Hal tersebut terjadi karena belum ada pesaing/kompetitor lainnya. Produsen penghasil mesin cuci tersebut dengan mudah mengatur harga dan pasar. Namun ketika memasuki era tahun 2000-an, mulai bermunculan beragam merek mesin cuci dengan variasi harga serta spesifikasi yang menyebabkan penjualan mesin cuci merek A menurun. 

1. Siklus Hidup Produk 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, produk memiliki siklus hidup yang menunjukkan perubahan daya saing produk di pasaran. Dalam siklus atau daur hidup suatu produk, terdapat empat poin penting, yaitu sebagai berikut. 

a. Lifetime 

Lifetime berarti suatu produk memiliki batas waktu, baik dalam hal penggunaan maupun daya saing di pasaran.

 b. Variasi fase penjualan 

Variasi fase penjualan adalah beragamnya metode penjualan yang diterapkan. Hal ini relatif memengaruhi ketercapaian target serta keberlangsungan hidup produk tersebut.

C. Fluktuasi pencapaian rabat 

Fluktuasi pencapaian rabat adalah naik turunnya tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan, yang dipengaruhi oleh siklus hidup produk. 

d. Tuntutan perencanaan strategi yang efektif 

Untuk menjaga agar dalam siklus hidup produk selalu stabil nilai penjualannya, diperlukan rencana yang baik dalam menentukan strategi pada bidang produksi, pemasaran, penjualan, distribusi produk, finansial, pengadaan material, dan lainnya. Berikut adalah beberapa karakteristik siklus hidup sebuah produk yang dihasilkan dan dipasarkan oleh perusahaan. 

a. Waktu hidup produk menggambarkan waktu batas kelayakan penggunaan produk oleh konsumen. 

b. Siklus hidup menggambarkan proses akhir produksi yang menghasilkan produk siap jual, kemudian dipasarkan dan didistribusikan hingga tahap penggunaan oleh konsumen. 

c. Siklus hidup yang dilalui oleh produk tidak selalu sama. Terkadang sebuah produk tidak memerlukan proses pengenalan pada konsumen, tetapi langsung pada tahap penggunaan. 

d. Lama waktu yang dibutuhkan setiap fase daur hidup produk cukup beragam. Kategori lama waktu daur hidup pada produk dipengaruhi oleh jenis produk. Sebagai contoh, tipe product form memiliki pola waktu daur hidup standar menyerupai huruf S. Sementara model product category, menurut penelitian memiliki standar waktu daur hidup paling lama dibandingkan model lainnya. Untuk merek produk, jika dibandingkan dengan kedua jenis produk sebelumnya, mempunyai waktu daur hidup relatif pendek. 

e. Lama waktu dalam tahapan daur hidup dapat diperbarui atau diperpanjang melewati batas waktu yang telah ditetapkan. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan pemanfaatan inovasi, kreativitas, dan teknologi. 

2. Tahapan Siklus Hidup Produk 

Terkait dengan mempertahankan dan memperpanjang waktu dalam tahapan daur hidup atau dikenal dengan istilah Product Life Cycle, Anda harus memilih dan menetapkan strategi pemasaran dengan baik. Berikut adalah beberapa tahapan atau fase dalam proses daur hidup produk.

a. Introduction (perkenalan) 

Tahap perkenalan merupakan fase awal ketika produk belum dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan strategi pemasaran yang efektif agar produk mudah dikenal dan menarik konsumen, dengan cara menyinergikan beberapa teknik promosi secara masif dan menawarkan harga diskon. Pada fase ini, Anda dapat memilih beberapa jenis strategi sesuai dengan kondisi lapangan, antara lain sebagai berikut. 

1) Slow skimming strategy 

Slow skimming strategy menggunakan metode pengenalan yang tidak membutuhkan kecepatan dalam memasuki pasar. Mekanisme strategi ini adalah dengan mematok harga tertinggi yang diizinkan dari sebuah produk, dengan tujuan mendapatkan keuntungan sebesar mungkin. Untuk menekan pengeluaran selama proses promosi, biasanya metode ini menganjurkan untuk meminimalisasi proses promosi. Teknik ini akan berhasil jika sasaran pasar hanya terbatas pada konsumen tertentu, yang para konsumennya telah memiliki pemahaman dan pengalaman terhadap produk tersebut dan belum adanya pesaing potensial.

2) Rapid skimming strategy 

Rapid skimming strategy memiliki tujuan utama, yaitu kecepatan dan ketepatan pengenalan produk dalam pasar. Penawaran harga produk yang relatif tinggi dengan tujuan memperoleh keuntungan sebesar-besarnya disertai proses marketing atau promosi dengan gencar, guna meraih simpati dan ketertarikan konsumen pada produk tersebut. Strategi ini akan berhasil jika produk yang ditawarkan merupakan produk baru dan memiliki fungsi tepat guna bagi konsumen sehingga konsumen rela membeli dengan harga mahal. Tawaran kualitas dan besar manfaat pada produk yang sama dibanding kompetitor akan menjadi unsur penting keberhasilan strategi ini.

3) Rapid penetration strategy 

Berbeda dengan rapid skimming strategy yang menggunakan skema harga tinggi dan promo besar- besaran sehingga cakupan klien juga berkurang, konsep yang diangkat dalam rapid penetration strategy adalah memperoleh simpati klien secara besar-besaran. Dengan iming-iming harga di bawah harga resmi perusahaan lainnya (adanya diskon besar-besaran) dan penggunaan media promosi yang masif dan agresif sehingga membutuhkan biaya besar, diharapkan produk dapat menembus pasar secara cepat dan mampu bersaing atau bahkan menguasai pasar. Teknik ini biasanya diterapkan untuk menjangkau pasar luas (seperti antarnegara, antardaerah, bahkan dunia internasional) di mana konsumen belum mengetahui spesifikasi dan detail produk. Selain itu, dalam pangsa pasar sudah terdapat produk lain sejenis yang telah dinikmati konsumen sehingga solusi persaingan harga akan menjadi aspek penting untuk bersaing. 

4) Slow penetration strategy 

Slow penetration strategy adalah kebalikan dari rapid strategy. Karakteristik strategi ini, meski tetap menggunakan metode promosi penjualan dengan harga di bawah standar perusahaan lainnya dengan tujuan mencari jumlah penjualan yang besar, tetapi tidak menggunakan metode promosi secara besar-besaran guna menekan biaya promosi. Strategi ini relatif sukses pada pangsa pasar dengan jangkauan sangat luas di mana konsumen lebih sering memperhatikan harga sebagai pedoman dalam pembeliannya. Selain itu, disebabkan adanya produk kompetitor sejenis yang lebih dulu menguasai pasar dengan modal lebih besar. 

b. Growth (pertumbuhan) Tahap pertumbuhan daur hidup sebuah produk biasanya terjadi setelah pada tahap perkenalan produk berhasil mendapatkan perhatian dan memperoleh konsumen setia. Tahap pertumbuhan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu sebagai berikut.

1) Slow growth 

Karakteristik fase slow growth adalah tingkat volume penjualan dalam kurun waktu tertentu tetap mengalami peningkatan, tetapi di sisi lain proses pertumbuhan daur hidup produk mengalami penurunan. Kondisi tersebut terjadi karena keberhasilan fase pengenalan produk yang membuatnya dikenal dan dipercaya konsumen sehingga mayoritas sudah menggunakan serta memperoleh posisi branding. Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, perusahaan harus selalu berimprovisasi dan berinovasi guna meningkatkan bentuk dan kualitas produknya, agar tetap mendapat simpati konsumen. Perbaikan produk ini lebih mengarah pada proses penyempurnaan bentuk dan model atau lebih sering disebut dengan style improvement. 

2) Rapid growth Rapid growth terjadi saat produk dalam fase perkenalan mulai dikenal dan para konsumen mulai mempercayainya. Hal tersebut dapat diindikasikan dengan melonjaknya nilai penjualan. Jika model dan fungsi produk tersebut merupakan karya inovasi baru di pasar, produk akan berpotensi memancing inovasi dari kompetitor untuk membuat tiruan yang bertujuan mengimbangi produk yang ada.

C. Maturity (kedewasaan) Tahap kedewasaan merupakan tahapan ketika produk memiliki kestabilan dan nilai penjualan tertinggi dibandingkan periode sebelumnya. Biasanya sebuah produk akan memiliki waktu lama dalam tahapan ini setelah memperoleh kepercayaan dari konsumen. Namun, sebaiknya produk tetap selalu diperbarui dan diinovasi untuk memastikan dapat bertahan dan bersaing dengan pesaing lainnya. Teknik mempertahankan serta memperpanjang waktu tahapan daur hidup produk dengan memilih dan menentukan strategi pemasaran kreatif dikenal dengan istilah innovative maturity. Imbasnya, usaha menjadi mudah terpengaruh pergerakan dan perubahan perekonomian nasional. Pasar menjadi lebih pintar dan mulai mencari identitasnya sehingga perusahaan harus mulai berbenah diri dengan mencari dan menetapkan strategi pemasaran yang berbeda-beda untuk setiap segmen pasar. Tahapan dalam maturity dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

1) Growth maturity 

Growth maturity dapat dilihat dari angka peningkatan penjualan yang tidak lagi signifikan, bahkan cenderung menurun seiring terbatasnya jalur distribusi baru yang bisa digunakan. 

2) Stable maturity 

Stable maturity menunjukkan bahwa tingkat penjualan dalam kurun waktu tertentu cenderung stabil dan landai. Kemungkinan terbesar penyebabnya adalah kebutuhan pasar telah terpenuhi atau karena faktor kebosanan. Di sisi lain, masih ada potensi konsumen baru yang kelak menjadi pendongkrak nilai penjualan.

3) Decaying maturity 

Decaying maturity memperlihatkan bahwa tingkat penjualan mulai mengalami pengurangan dan cenderung menurun drastis. Hal tersebut dikarenakan beberapa konsumen telah beralih pilihan pada produk lain. Oleh karena itu, guna mempertahankan stabilitas nilai penjualan dalam tahap kedewasaan (maturity), Anda dapat memilih beberapa strategi berikut. 

1) Metode offensive strategy 

Teknik yang digunakan pada model offensive strategy adalah upaya mempertahankan dan meningkatkan usaha dengan melakukan beberapa perubahan atau modifikasi pasar dan pembaruan produk, antara lain sebagai berikut.

Memperbaiki metode promosi. 

Memperluas area pemasaran. 

Menambah sasaran pengguna yang belum pernah menggunakan produk (non konsumen). 

Memaksimalkan potensi pemasaran secara masif. 

Mengubah dan menarik perhatian serta daya beli konsumen kompetitor lain. 

Memodifikasi serta memperbarui produk yang telah ada sehingga lebih menarik, murah, dan berkualitas. 

Tujuan memperbarui produk adalah menambahkan nilai manfaat produk, yang dapat memengaruhi daya beli konsumen untuk lebih intens atau dikenal dengan istilah product relaunching. 

2) Metode defensive strategy 

Metode defensive strategy dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas penjualan dan posisi tawar produk dalam pangsa pasar. Selain itu, untuk mempertahankan eksistensi produk sebagai salah satu tipe kelompok produk atau product category agar tetap mendapat posisi kuat ketika muncul produk lain sejenis. Karakteristik strategi ini dilakukan dengan mengubah dan memperbaiki pola pemasaran, meminimalisasi biaya produksi, dan memperbarui produk. 

d. Decline (penurunan) 

Tahap penurunan memperlihatkan kondisi ketika produk kurang diminati lagi oleh konsumen karena faktor tertentu, misalnya kemunculan produk lain sejenis yang lebih murah dan berkualitas. Efek negatif dari fase ini adalah volume penjualan dan keuntungan yang didapat perusahaan mulai menurun. Untuk mengurangi dampak buruk fase ini, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh, antara lain sebagai berikut. 

1) Memperbarui produk agar memiliki tampilan, performa, dan kualitas lebih baik.

2) Merilis beberapa versi produk sesuai dengan segmen pasar. 

3) Menekan biaya produksi sehingga nilai jual produk bisa lebih murah. 

4) Meningkatkan aktivitas pemasaran.

5) Memperluas area dan sasaran pasar. 

6) Memperbaiki kemampuan SDM dan teknologi manufaktur. 

7) Menambah nilai investasi untuk modal pembiayaan. 

8) Jika perusahaan mengalami masalah internal yang berdampak pada produksi dan promosi penjualan, sebaiknya keinginan menambah investasi harus ditahan dulu sampai masalah tersebut terselesaikan. 

9) Melakukan seleksi investasi yang kurang menguntungkan bagi perusahaan. 

10) Mempertahankan konsumen setia. 

11) Alternatif paling akhir jika semua solusi tidak memenuhi dan mencukupi kebutuhan bisnis perusahaan adalah metode harvesting strategy, yaitu menjual semua aset untuk memperoleh pengembalian biaya.











C. Mengevaluasi Perkembangan Usaha

 Layaknya makhluk hidup, sebuah usaha yang dirintis memiliki pola pertumbuhan. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa tahapan kedewasaan yang telah dicapai sebuah usaha dapat dikatakan menjadi titik kritis dengan hanya ada dua opsi yang dapat terjadi, yaitu usaha akan mengalami penurunan hingga mati atau dapat bertahan. Pada saat tahapan kedewasaan telah dicapai, kemunculan beberapa pesaing besar yang mampu mendominasi pasar dapat mengakibatkan penurunan perkembangan usaha atau decline. Keadaan ini bisa dikatakan sebagai fase osifikasi yang memiliki ciri, perusahaan kurang berimprovisasi dan berinovasi dalam mengembangkan produk mereka, tertinggalnya mekanisme strategi pemasaran, serta keterlambatan dalam proses pengambilan keputusan.
Ketika menghadapi situasi tersebut, berikut adalah beberapa trik yang dapat diambil dan diimplementasikan. 

Selalu memperbarui (update) teknologi yang dilibatkan, baik dalam proses produksi maupun pemasaran produk. 

Meng-upgrade, memodifikasi, serta memperbarui setiap komponen produk dan perlakuan layanan usaha. Contohnya, selalu meng-update fitur layanan pada aplikasi pencatatan perbankan dalam berbagai waktu. 

Gencar melakukan promosi ke setiap segmen pasar. Menurunkan biaya produksi seefisien mungkin. 

Memotong harga jual produk agar dapat bersaing dengan pesaing lain. 

Proses perkembangan usaha dikatakan mengalami kesuksesan jika dilihat dari beberapa aspek berikut. 

1. Kondisi Keuangan Perusahaan 
Hal terpenting yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan usaha yang dijalankan adalah indikator keuangan. Semakin besar nilai pendapatan karena meningkatnya penjualan mengindikasikan bahwa perkembangan usaha semakin baik. Selain itu, grafik penurunan biaya yang dikeluarkan ketika melakukan proses produksi dalam jurnal waktu tertentu menunjukkan efektivitas perusahaan dalam memantau dan mengelola keuangan. 

2. Jumlah Aset Perusahaan 
Implikasi utama dari sehatnya kondisi keuangan perusahaan adalah semakin meningkatnya jumlah aset perusahaan, yang dapat dilihat dari jenis harta bergerak dan harta tidak bergerak. 

3. Jangkauan Pasar 
Tujuan utama sebuah produk dibuat oleh perusahaan adalah memperoleh keuntungan dari nilai jual tersebut. Semakin besar jangkauan pasar yang dicapai, semakin banyak produk yang dikenal dan dibeli oleh konsumen.

4. Relasi Bisnis 
Untuk mempercepat jalur distribusi dan efisiensi biaya promosi, perusahaan akan menggandeng relasi bisnis lainnya untuk mempermudah sarana promosi dan penyediaan produk di pasaran. Semakin banyak relasi bisnis seperti distributor, konsumen skala industri, dan beberapa jalur logistik lainnya akan mempermudah proses penjualan. 

5. Perkembangan dan Perluasan Produk 
Variasi produk yang ditawarkan akan memberikan nuansa berbeda pada konsumen untuk memudahkan melakukan pemilihan, sesuai dengan kebutuhan dan daya beli. Sebagai contoh, vendor MySQL yang merilis beberapa versi server database dengan kapasitas dan harga yang berbeda-beda akan memudahkan pengguna untuk memilih sesuai dengan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki. 

6. Ekspansi Usaha 
Perkembangan usaha bisa dikatakan berhasil jika mengalami perubahan skalabilitas, misalnya skala mikro berubah menjadi skala kecil sampai menjadi skala besar. Ukuran usaha yang dijalankan tersebut dapat diukur dari aset dan kekayaan yang dimiliki. Terkadang, perusahaan yang semula hanya dimiliki oleh perseorangan mengalami perkembangan hingga menarik para pemodal lainnya untuk bergabung. Beberapa bentuk usaha yang dimiliki oleh beberapa pemodal adalah sebagai berikut. 

1. Persekutuan Komanditer atau CV (Commanditaire Vennotschap) CV merupakan persekutuan dua orang atau lebih (hanya WNI) yang dikukuhkan dengan akta notaris dan tercatat secara hukum dalam Kementerian Hukum dan HAM untuk melakukan usaha dalam bidang tertentu. Nilai modal yang disertakan dalam persekutuan tersebut wajib dituliskan, meski tidak ada nilai minimal yang diwajibkan. Namun, hal tersebut akan berpengaruh terhadap pembagian keuntungan yang dilakukan setiap akhir pembukuan.

2. Perseroan Terbatas atau PT 
Persyaratan pembuatan PT hampir sama seperti dengan CV, tetapi anggota persekutuan bisa dilakukan antara WNI dan WNA. Penyetoran modal dapat dilakukan minimal 25% dari kesepakatan. PT skala kecil minimal memiliki modal awal sebesar 50 juta rupiah, sedangkan PT dengan skala menengah mempunyai modal minimal 500 juta rupiah. Untuk PT skala besar, modal yang dimiliki minimal 10 miliar rupiah. 

3. Go Public 
Go public adalah perusahaan yang modal pembiayaannya dapat dikembangkan dengan menjual surat berharga seperti surat utang, obligasi, atau penjualan saham ke masyarakat. 

4. Holding company 
Holding company merupakan teknik perluasan usaha dengan melakukan kerja sama dengan pihak lain. Perusahaan induk akan menjadi penyandang dana terbesar perusahaan cabang yang memiliki prospek bisnis yang baik. Sebagai contoh, perusahaan Telkom memiliki anak perusahaan di bidang seluler, yaitu Telkomsel.

5. Trust 
Trust merupakan kerja sama antarperusahaan dengan hasil produk sejenis untuk menjadi sebuah perusahaan dengan nama baru dan jangkauan pasar lebih luas. Sebagai contoh, Bank Mandiri merupakan gabungan dari beberapa bank kecil, yaitu Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang Negara, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Bumi Daya. 

6. Kartel 
Kartel merupakan gabungan dan kerja sama beberapa perusahaan tanpa menghasilkan perusahaan baru. Tujuan utamanya adalah mencegah terjadinya persaingan tidak sehat antarperusahaan dan memperluas jangkauan pasar hingga menguasai pasar. Kartel dapat dibentuk pada jenis pasar homogen dengan komoditas barang dagangan yang relatif sedikit jenisnya. Dampak kurang baik dari kartel adalah kecenderungan timbulnya monopoli perdagangan yang akan mematikan usaha-usaha kecil. 

7. Merger 
Merger merupakan model penggabungan dua perusahaan di bawah bendera dan manajemen salah satu perusahaan yang tergabung tersebut. Contohnya, jika perusahaan A dan B dimerger menjadi satu dalam bendera perusahaan A, semua hak dan kewajiban dalam perusahaan B akan diambil alih oleh perusahaan A. 

8. Joint venture
 Joint venture merupakan jenis usaha baru yang dibuat dengan perjanjian dalam waktu tertentu, antara perusahaan lokal dan perusahaan asing melalui mekanisme penanaman modal. 

9. Akuisisi 
Akuisisi adalah tindakan suatu perusahaan membeli sebagian atau seluruh saham yang dimiliki oleh perusahaan lain, dalam rangka menguatkan modal perusahaan yang dibeli tersebut. Nama, manajemen, dan operasi bisnis perusahaan yang diakuisisi dapat terus berjalan, tetapi kendali atas perusahaan tersebut akan diambil alih oleh perusahaan atau investor yang mengakuisisi.

D. Mengelola Inovasi Usaha 

Pengelolaan inovasi dan improvisasi dilakukan secara teratur dan mengikuti perkembangan dapat menjaga stabilitas perusahaan dalam hal penguasaan pasar. Sebagai contoh, perangkat smartphone Android yang mulai dirintis dan diperkenalkan perusahaan Android, Inc tahun 2003 oleh Andy Rubin, Rich Miner, Chris White, dan Nick Sears di Palo Alto, California. Produk software Android awalnya hanya dirancang untuk menjadi sistem operasi (OS) perangkat kamera digital. Namun, karena kejelian perusahaan melakukan inovasi dan melihat pangsa pasar, Android mulai dikembangkan pada ponsel. Pada awalnya, Android sebagai OS pendatang baru masih kalah pamor dibanding OS Symbian yang diaplikasikan pada ponsel seperti Nokia dan Ericsson. Hal tersebut membuat Android kurang dilirik oleh pengguna. Pada tahun 2005, perusahaan tersebut diakuisisi oleh Google beserta teknologi dan para insinyurnya. Perusahaan mampu menciptakan inovasi baru dengan merilis produk pertama mereka dengan nama HTC Dream, dilanjutkan smartphone dengan seri Nexus One. Perkembangan sistem operasi Android lebih cepat dibandingkan teknologi software ponsel lainnya saat itu. 

Saat ini, hampir semua vendor penghasil smartphone telah bergeser menggunakan aplikasi Android sebagai sistem operasi perangkat mereka. Evolusi dan perkembangan produk sistem Android mulai dari versi 1.0 hingga versi 12.0 menunjukkan eksistensi produk tersebut, dan memperlihatkan bahwa produk tersebut selalu dimodifikasi dan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan penggunanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk yang selalu mengikuti perkembangan zaman dan selalu diperbarui akan memiliki posisi kuat dalam pasar, sekaligus memegang peranan penting dalam prospek perkembangan usaha yang dijalankan. 
Oleh karena itu, para wirausahawan harus memperhatikan peran penting manajemen inovasi, yang harus diatur dan dikembangkan agar menjadi perusahaan yang kompetitif dan mampu menguasai pasar. Pergeseran konsep teoretis mengenai evolusi inovasi telah dibahas dan diuraikan oleh para ahli, yang terbagi menjadi lima generasi, yaitu sebagai berikut.

1. First generation of innovation atau 1G

 Generasi pertama atau dikenal dengan technology push adalah model inovasi yang lebih menekankan pada struktur fondasi revolusi industri, seiring hadirnya beragam teknologi baru dalam rangka menciptakan inovasi dalam produk dan proses produksi.

 2. Second generation of innovation atau 2G

 Generasi kedua atau need pull merupakan model inovasi yang menekankan penguasaan pasar dan konsumen. Para konsumen lebih aktif dalam menekan kebutuhan hidup mereka sehingga terkesan menghindari pembelian produk dalam jumlah besar. Dengan melakukan pemasaran secara gencar didukung layanan teknologi baru, banyak ide dan gagasan inovasi baru yang akan muncul.

3. Third generation of innovation atau 3G

 Generasi ketiga mengadopsi coupling model, yang memberlakukan konsentrasi inovasi sebagai model segmentasi. Ketika sebuah metode pemasaran yang mulai usang dan tertinggal berakibat tidak mampu menjaring konsumen baru, inovasi ide dan gagasan baru sangat dibutuhkan dengan dukungan teknologi terbaru. Solusi utama masalah ini adalah dengan menjalankan program research and development atau R&D tentang pasar. 

4. Fourth generation of innovation atau 4G

 Generasi keempat mengusung integrated model, yang mengombinasikan program R&D dan teknik pemasaran dalam evolusi inovasi secara sinergi dan terintegrasi antara produsen dan konsumen. 

5. Fifth generation of innovation atau 5G

 Generasi kelima menganut system integration and networking model. Pada model ini, produsen pembuat produk mengintegrasikan kerja sama antara supplier penyedia bahan baku dan perusahaan lain sebagai mitra, dalam rangka pemenuhan kebutuhan konsumen menggunakan mekanisme terstruktur. Kolaborasi ini akan menghasilkan inovasi yang lebih efektif dengan mengombinasikan model keempat generasi sebelumnya.








Rabu, 22 Januari 2025

bab4 Metode dan Media Pemasaran Produk

 A. Teknik Pemaparan Produk

Salah satu teknik pengenalan produk pada masyarakat adalah melalui pemaparan detail produk. Pemaparan berasal dari kata dasar papar dan mendapat akhiran an. Paparan sendiri memiliki pengertian sebagai gambaran, penjelasan, atau cerita kronologi tentang sebuah kondisi atau keadaan yang membawa para pembaca untuk mengikuti alur cerita tersebut, seolah-olah menjadi pelaku yang melihat, mendengar, merasakan, bahkan melakukan sendiri. Dengan demikian, pemaparan adalah tindakan, proses, dan cara untuk menyampaikan paparan. 

Ada beberapa teknik paparan yang dapat dipergunakan untuk mempublikasikan serta mengenalkan produk pada masyarakat, antara lain sebagai berikut. 

1. Paparan Deskriptif 

Istilah deskriptif mengacu pada bagaimana menjelaskan sesuatu hal sesuai kondisi sebenarnya. Dengan demikian, paparan deskriptif memberikan pengertian tentang uraian atau penjelasan yang disusun untuk menggambarkan tentang sesuatu hal/objek lengkap dengan penjelasan, rincian, dan detail informasi agar orang yang membaca seolah merasakan alur cerita tersebut. 

a. Ciri-ciri paparan deskriptif Berikut adalah ciri-ciri paparan deskriptif. 

1) Menjelaskan dan menggambarkan keadaan suatu hal atau objek tertentu. 

2) Memiliki detail informasi secara lengkap beserta penjelasannya. 

3) Dalam pembuatannya, bersifat objektif berdasarkan pengamatan terhadap sebuah kondisi atau objek tertentu, misalnya spesifikasi produk laptop, objek wisata, serta sifat dan ciri manusia dan hewan. 

4) Dalam penulisan paragraf, cenderung lebih realistis, objektif, dan impresionistis (subjektif) atau berdasarkan asumsi penulis itu sendiri.

5) Mempunyai tujuan menggiring opini, perasaan, dan pikiran pembacanya untuk mengikuti alur penjelasan sehingga seolah-olah mereka telah melihat, meraba, merasakan, mengalami, mendengar, hingga melakukan sendiri aktivitas tersebut secara langsung. 


b. Teknik pengembangan paparan deskriptif 

Dalam menulis paragraf deskriptif, Anda dapat menggunakan dua macam pola, yaitu sebagai berikut. 

1) Deskripsi objektif 

Teknik penulisan paparan ini hanya menjelaskan atau menggambarkan kondisi sesuatu hal sesuai keadaan tanpa menyertakan opini pribadi penulis. 

2) Deskripsi subjektif 

Ciri utama dalam paparan ini adalah penggambaran suatu hal atau objek tertentu yang dilengkapi dengan asumsi, opini, atau analisis tertentu oleh penulis.

Contoh: "Varian laptop merek ZYX core 17 generasi ke-10 dengan prosesor Intel Core i7 mampu dibesut hingga kecepatan clock 3,1 GHz. Kemampuan menangani proses dalam sistem yang sangat cepat dengan dukungan hingga 12 core prosesor, bisa menjadi angin surga bagi para gamer karena dibekali kartu grafis AMD R16M-XX. Selain itu, dukungan pemasangan RAM hingga 128 GB dan media penyimpanan harddisk SSD hingga 4 TB akan memanjakan para penggunanya..... "

2. Paparan Naratif 

Naratif berasal dari kata dasar narasi yang berarti cerita yang mengisahkan tentang peristiwa dalam satu waktu. Dalam narasi, terdapat rangkaian peristiwa, tokoh-tokoh yang terlibat, serta konflik sebagai tiga unsur penting pembentuk cerita yang selanjutnya sering disebut dengan alur cerita atau plot cerita. Berbeda dengan deskripsi, narasi bisa menyampaikan cerita nyata atau fiksi (khayalan). Rangkaian kalimat dalam paragraf naratif memiliki keterkaitan kuat satu sama lainnya. Karena selain berurutan, setiap kejadian dituliskan dalam bentuk kalimat yang cenderung mengarah pada pola urutan atau rangkaian kejadian yang sering dikenal dengan kronologi. 

a. Ciri-ciri paparan naratif Berikut adalah ciri-ciri paparan naratif. 

1) Disusun berdasarkan urutan proses kejadian. 

2) Karakter cerita lebih menguatkan aspek tindakan, yaitu sikap yang menjelaskan sebab akibat.

3) Melibatkan tokoh pemeran cerita, rangkaian waktu, serta suasana lingkungan ataupun kondisi emosional tokoh. 

4) Dapat bersifat fiksi atau khayalan, misalnya dalam bentuk cerpen, novel, atau roman. 

5) Dapat bersifat nonfiksi atau realitas, seperti sejarah, biografi, dan cerita pengalaman pribadi. 

6) Aroma konflik yang relatif kuat. 

7) Mengandung nilai estetika. 

8) Menjelaskan rangkaian cerita secara urut dan kronologis. 

b. Jenis paparan naratif Terdapat dua jenis paparan naratif, yaitu sebagai berikut. 

1) Berdasarkan urutan waktu Teknik

 penulisan paragraf yang menceritakan rangkaian kejadian berdasarkan urutan waktu atau dikenal dengan istilah kronologi. 

Ciri-ciri penggunaan kalimat dalam paragraf ini bisa dilihat pada penggunaan penanda waktu, seperti dua hari yang lalu, mulai tahun depan, pukul 20.00 WIB, dan lainnya. 

2) Berdasarkan urutan tempat kejadian

 Dalam penulisan paragraf, cerita dibangun berdasarkan rangkaian kejadian dalam suatu lokasi atau tempat tertentu. 

Contoh: "Pada saat sistem operasi Linux pertama kali booting, sistem kernel adalah yang pertama kali di-load. Ketika menemukan ketidaksesuaian sistem driver dengan perangkat keras yang terintegrasi dalam mainboard, kernel akan stuck dan mengakibatkan failed system." 

3. Paparan Argumentatif 

Argumen memiliki pengertian alasan yang realistis sebagai dalih menguatkan alibi atau pendapat tentang sesuatu hal. Paparan argumentatif berarti memaparkan sesuatu hal atau kejadian dilengkapi dengan alasan, dalih, fakta, atau bukti untuk menguatkan pendapat atau opini yang disampaikan.

a. Ciri-ciri paparan argumentatif 

Berikut adalah ciri-ciri paparan argumentasi

1) Menyertakan alur cerita disertai alasan, dalil, fakta, dan logika yang dapat menyakinkan pembaca untuk mengikuti alur tersebut. 

2) Terkadang melampirkan gambar dan grafik sebagai alat pendukung. 

3) Konten paparan mengandung opini, asumsi, persepsi, dan alasan ilmiah dalam rangka menguatkan paparan.

4) Ide paparan diangkat berdasarkan pengalaman, riset, pengamatan, analisis, dan teori ilmiah. 

5) Data dan informasi yang ditampilkan bersifat fakta, nyata, serta relevan dengan perkembangan zaman. 

6) Cenderung menjelaskan proses analisis dalam paparannya. 

7) Menjelaskan analogi permasalahan sebagai penjelas utama paparan. 

8) Menghasilkan simpulan di akhir paparan. 

b. Jenis paparan argumentatif Terdapat dua jenis paparan argumentatif, yaitu sebagai berikut. 

1) Sebab akibat 

Dalam paparan ini, penjelasan dimulai dengan mengangkat sebab-sebab terjadinya sebuah kondisi atau permasalahan, kemudian dijelaskan secara logis berdasarkan data mengenai akibat yang ditimbulkannya. 

2) Akibat sebab 

Paparan yang disampaikan berawal dari permasalahan yang muncul sebagai dampak atau akibat sesuatu hal. Selanjutnya, kemungkinan penyebab dari permasalahan tersebut dianalisis untuk ditemukan solusinya.

C. Teknik pengembangan paparan 

Dalam mengembangkan paparan argumentatif, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain sebagai berikut. 

1) Pola umum atau generalisasi 

Pola ini didasari pemikiran atau penalaran secara induktif, yaitu rangkaian peristiwa yang terjadi disimpulkan secara umum dengan mengacu pada data dan fakta yang ada. Sebagai contoh, perangkat server bermerek memiliki ketahanan lebih baik dibanding hasil rakitan, apalagi jika ditunjang dalam sarana penyimpanan dengan mekanisme pendinginan yang baik. 

2) Pola perbandingan atau analogi 

Teknik pemaparan dilakukan dengan membandingkan dua atau lebih kondisi dengan karakteristik yang hampir sama. Sebagai contoh, "kecepatan dan tenaga mobil dalam melaju dapat diibaratkan seperti performa komputer. Semakin besar cc mesin mobil maka semakin kuat tenaga dan cepat akselerasinya. Begitu juga komputer, semakin besar RAM dan semakin cepat clock CPU komputer, semakin cepat dan semakin banyak proses yang dapat dikerjakannya.

3) Pola sebab akibat 

Konsep yang diangkat dimulai dari analisis sebab- sebab yang muncul dalam satu waktu, kemudian ditarik kesimpulan dalam sebuah kalimat yang mengarah pada dampak atau akibat yang ditimbulkannya. Sebagai contoh, "semakin banyak pengguna yang mengakses server web, semakin terkuras resource memori dan kinerja web yang berdampak pada lambatnya kerja server". 

4) Pola akibat sebab 

Pemaparan diawali dengan akibat-akibat atau permasalahan yang muncul, kemudian dikembangkan dalam beberapa rangkaian penyebab munculnya permasalahan tersebut. Sebagai contoh, "sebuah sistem web telah diretas oleh hacker yang mengakibatkan berubahnya tampilan (deface) halaman index dan hilangnya beberapa data dalam database. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kerentanan (vulnerability) yang dieksploitasi dengan SQL injection". 

d. Tujuan dibuatnya paparan argumentatif 

Beberapa tujuan dibuatnya paparan argumentatif, yaitu sebagai berikut. 

1) Memaparkan rangkaian peristiwa dengan alur cerita secara logis disertai data, informasi, dan fakta berdasarkan pengalaman, riset, dan pengamatan. 

2) Sebagai media menyampaikan ide atau gagasan. 

3) Sebagai sarana memengaruhi pembaca untuk melakukan atau mencegah sesuatu dengan memberikan alasan secara ilmiah dan logis. 

4) Memengaruhi tingkat penalaran dan emosional pembaca untuk menyakini kebenaran paparan tersebut.


4. Paparan Persuasif 

Istilah persuasif berasal dari kata dasar persuasi yang berarti mengajak, membujuk, dan menyakinkan secara halus agar orang yang membacanya percaya dan yakin untuk mengikuti arahan pembuatnya. Inti dari kalimat persuasif dalam sebuah paparan adalah untuk mengajak seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai arahan yang disampaikan. Jadi, tujuan yang hendak dicapai adalah feedback berupa ekspresi dan sikap motorik yang diwujudkan dalam tindakan dan perbuatan seseorang sesuai anjuran yang disampaikan. 

Kalimat persuasif sering digunakan dalam pembuatan spanduk, iklan, slogan, brosur, dan lainnya. Jika diamati secara mendalam, kalimat persuasif mendekati kalimat perintah, meski sebenarnya agak berbeda dalam penekannya. Kalimat perintah lebih tegas dan jelas bahkan terkadang dilengkapi dengan ancaman dan sanksi jika melanggar. Sementara itu, kalimat persuasif lebih halus, bersifat imbauan atau ajakan yang memberikan perintah atau petunjuk secara tidak langsung. 

a. Ciri-ciri paparan persuasif 

Berikut adalah ciri-ciri paparan persuasif. 

1) Mengandung ajakan atau imbauan. 

2) Konten yang disampaikan mengandung alasan dan fakta pendukung. 

3) Dalam penulisan, sering ditegaskan dengan tanda seru pada akhir kalimat. 

4) Ditulis dengan bahasa yang halus, tetapi bertujuan memengaruhi pola pikir dan tindakan orang lain untuk menyakini kebenaran paparan tersebut. 

5) Penulisan kalimat persuasif cenderung menggunakan bahasa yang halus, indah, dan menarik. 

6) Sering dipakai untuk membuat slogan, iklan, spanduk, imbauan, dan lainnya. 

7) Biasanya dimulai dengan kata-kata ajakan, seperti ayo, mari, silakan, dan beberapa kata kerja lainnya. 


b. Metode pendekatan dalam penulisan

Terdapat dua metode pendekatan dalam penulisan, yaitu sebagai berikut. 

1) Pendekatan rasional Metode pendekatan menggunakan data pendukung seperti fakta, data, dan informasi yang diperoleh secara nyata dan dapat diterima secara logis. 

2) Pendekatan emosional Metode pendekatan yang dilakukan dengan membangkitkan serta memunculkan rasa emosi, simpati, dan empati pembaca sehingga lebih terangsang untuk membaca dan mengikuti alur hingga selesai.

C. Teknik penulisan paparan 

Beberapa teknik penulisan paparan, yaitu sebagai berikut. 

1) Sugesti 

Teknik ini menggunakan metode penulisan kalimat yang indah, halus, dan menyakinkan orang lain sehingga mampu memengaruhi perasaan dan emosi hingga alam bawah sadar untuk menerima dan menyakini bahwa yang disampaikan itu benar dan mampu mengubah pendirian dan sifat manusia. 

2) Rasionalisasi 

Titik berat penyampaian lebih pada kebenaran logika berdasarkan fakta dan data yang dapat diterima oleh ilmu pengetahuan serta akal pikiran manusia.

d. Jenis paparan persuasif 

Beberapa jenis paparan persuasif berdasarkan penggunaannya di beberapa bidang, antara lain sebagai berikut. 

1) Bidang pendidikan Paparan secara persuasif dapat diterapkan dalam dunia pendidikan, biasanya disampaikan dalam bentuk konseling, nasihat, diskusi tatap muka atau slogan, dan spanduk dengan tujuan meningkatkan mutu pendidikan. 

2) Bidang politik Teknik penyampaian arahan, panduan, serta pemahaman secara halus dalam hal politik sering dimanfaatkan untuk mendidik serta menanamkan doktrin tentang pola pikir politik pada akal pikiran seseorang. 

3) Bidang propaganda Propaganda merupakan teknik penyampaian yang bertujuan agar pembaca atau pendengar mengikuti atau melakukan tindakan sesuai arahan dan informasi yang disampaikan. 

4) Bidang periklanan Paparan persuasif juga sering diimplementasikan dalam bidang periklanan, yaitu untuk memperkenalkan dan memopulerkan produk. Dengan melakukan pemilihan rangkaian kata-kata yang tepat, indah, dan mudah diingat, otak manusia akan mudah merekam dan mengingatnya.

5. Paparan Eksposisi 

Paparan eksposisi merupakan salah satu jenis paparan yang menguraikan atau menyampaikan penjelasan tentang suatu kondisi, kejadian, atau tema tertentu dalam rangka memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya. Teknik paparan ini biasanya dilengkapi dengan gambar, grafik, data statistik, dan bahkan dibuat dalam bentuk uraian langkah atau prosedur tahapan proses. Dengan demikian, paparan eksposisi sering disebut dengan paparan proses. Ciri-ciri paparan eksposisi adalah sebagai berikut. 

a. Memberikan informasi baru tentang suatu kondisi sebagai tambahan wawasan bagi pembacanya. 

b. Memberikan pengakuan atau pernyataan yang mendukung data dan fakta tentang tema yang diangkat adalah realita dan benar-benar terjadi. 

c. Tidak mengandung konten yang bersifat ajakan, imbauan, atau perintah yang bertujuan memengaruhi pola pikir orang lain. 

d. Memberikan informasi hasil analisis secara objektif terhadap permasalahan yang diangkat. 

e. Menampilkan dan menjelaskan peristiwa secara logis dalam bentuk urutan atau tahapan proses.











-alat"dan harga jam digital:

Arduino Uno R3 1 buah      49.300

LCD.                                        64.000

Kabel jumper.                       10.000

Trimpot ukuran 5k.              3.000

Projek board.                        33.000

Solder.                                    17.000

Timah.                                     1.500

Obeng minus.                       9000

Total semuanya:187.500




Ulangan Akhir Bab 5

 A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.  1. Jenis usaha yang memiliki uang kas sebagai modal dan biaya produksi dengan besaran tidak leb...