Minggu, 01 September 2024

Materi Pembelajaran Pemrograman Berorientasi Objek Kelas XII RPL

 


2. Desain Komponen Swing

Selain menggunakan komponen AWT, dalam mendesain tampilan program atau user interface Java, dapat pula menggunakan library Swing. Library Swing sebenarnya mempunyai tampilan hampir sama dengan AWT, tetapi sifat dari komponen Swing adalah independent karena dapat digunakan dalam berbagai macam platform sistem operasi. Komponen- komponen Swing, antara lain sebagai berikut.

a. JButton 

JButton merupakan bagian dari Swing yang digunakan untuk membuat sebuah tombol yang dapat disisipi dengan sebuah label judul di dalamnya. Untuk membuatnya, perhatikan kode program berikut.

1 import javax.swing.*;

 2 

3 public class ButtonExample { 

4 public static void main(String[] args) { 

5 JFrame f = new JFrame("Button Example"); 

6 JButton b = new JButton("Click Here"); 

7 b.setBounds (50, 100, 95, 30); 8 f.add(b); 

9 f.setSize(400, 400); 

10 f.setLayout(null); 

11 f.setVisible(true); 

12 } 

13 }


Hasil kode program dari buku paket:


Hasil kode program dari aplikasi J studio:


b. Jlabel

 Jlabel adalah komponen class yang digunakan untuk menempatkan label pada frame. Untuk membuatnya, perhatikan kode program berikut. 

1 import javax.swing.* 

3 public class LAT2 { 

4 public static void main(String[] args) { 

5 { 

6 JFrame f new JFrame ("Label Example");

7 JLabel 11, 12; 

8 11= new JLabel("First Label."); 

9 11.setBounds (50, 50, 100, 30); 

10 12 new JLabel ("Second Label."); 

11 12.setBounds (50, 100, 100, 30); 

12 f.add(11); 

13 f.add(12); 

14 f.setSize(300, 300); 

15 f.setLayout(null); 

16 f.setVisible(true); 

17} 

18}

19}


Hasil kode program dari buku paket:


Hasil kode program dari aplikasi J studio:


c. JTextField 

JTextField adalah sebuah komponen class yang digunakan untuk mengolah sebuah teks. Untuk membuatnya, perhatikan kode program berikut.

1 import javax.swing.*;  

2

3 class TextFieldExample { 

4 public static void main(String args[]) { 

5 JFrame f = new JFrame("TextField Example"); 

6 JTextField tl, t2; 

7 t1= new JTextField("Welcome to Text SWING"); 

8 tl.setBounds (50, 100, 200, 30); 

9 t2 = new JTextField("SWING Tutorial"); 

10 t2.setBounds (50, 150, 200, 30); 

11 f.add(tl); 

12 f.add(t2); 

13 f.setSize(400, 400); 

14 f.setLayout(null); 

15 f.setVisible(true); 

16} 

17}

Hasil kode program dari buku paket:


Hasil kode program dari aplikasi J studio:


d. JCheckBox 

JCheckBox adalah komponen class yang digunakan untuk membuat checkbox. Komponen ini dapat digunakan untuk membuat input nilai dengan tipe true atau false, Untuk membuatnya, perhatikan kode program berikut. 

1 import javax.swing.*; 

3 public class CheckBoxExample { 

4 public static void main(String args[]) { 

5 JFrame f new JFrame ("CheckBox Example"); 

6 JCheckBox checkBox1 new JCheckBox ("C++"); 

7 checkBox1.setBounds (100, 100, 50, 50); 

8 JCheckBox checkBox2= new JCheckBox ("Java", true); 

9 checkBox2.setBounds (100, 150, 50, 50); 

10 f.add(checkBox1); 

11 f.add(checkBox2); 

12 f.setSize (400, 400); 

13 f.setLayout (null); 

14 f.setVisible(true); 

15 } 

16 }


Hasil kodingan dari buku paket:


Hasil kodingan dari aplikasi J studio:


e. JOptionPane 

JOptionPane adalah komponen class yang dapat digunakan untuk menampilkan kotak dialog, kotak pesan atau message box, serta membuat sebuah input nilai dalam bentuk tampilan interaktif. Untuk membuatnya, perhatikan kode program berikut. 

1 import javax.swing.*; 

3 public class OptionPaneExample { 

4 public static void main(String[] args) { 

5 JFrame fnew JFrame(); 

6 JOptionPane.showMessageDialog (f, "Hello, INI DIALOG BOX PAKAI JOptionPane."); 

7 }

8 }

Hasil kodingan dari buku paket:


Hasil kodingan aplikasi J studio:


f. Java ScrollBar 

Java ScrollBar adalah komponen class yang digunakan untuk menampilkan scrollbar. Untuk membuatnya, perhatikan kode program berikut.

1 import javax.swing.*; 

3 class ScrollBarExample { 

4 public static void main(String args[]) { 

5 JFrame f new JFrame ("Scrollbar Example"); 

6 JScrollBars new JScrollBar(); 

7 s.setBounds (100, 100, 50, 100); 

8 f.add(s); 

9 f.setSize (400, 400); 

10 f.setLayout(null); 

11 f.setVisible(true); 

12 }

13 }

Hasil kodingan dari buku paket:


Hasil kodingan dari aplikasi J studio :



g. Java JComboBox 

Java JComboBox adalah komponen Swing yang digunakan untuk menampilkan combo box. Untuk membuatnya, perhatikan kode program berikut. 

1 import javax.swing.* 

3 public class ComboBoxExample ( 

5 public static void main(String[] args) { 

6 JFrame f new JFrame("ComboBox Example"); 

7 String country[]= ("SOLO", "JOGJA", "INGGRIS", "BANTUL", "REMBANG"); 

8 JComboBox cb new JComboBox (country); 

9 cb.setBounds (50, 50, 90, 20); 

10 f.add(cb); 

11 f.setLayout(null); 

12 f.setSize (400, 500); 

13 f.setVisible(true); 

14 }

15 }

Hasil kodingan dari buku paket:


Hasil kodingan dari aplikasi J studio:


F. Mengenal ActionListener Java

Secara singkat, pengertian ActionListener adalah sebuah Secar teknik untuk mengeksekusi sebuah perintah yang ditimbulkan karena adanya aktivitas pada komponen class (AWT atau Swing). Dalam pemrograman objek, disebut pula dengan istilah event-driven atau sebuah efek yang ditimbulkan karena efek aktivitas tertentu. Untuk mengimplementasi ActionListener dalam Java dibutuhkan sebuah method untuk mengimplementasikannya, yaitu menggunakan ActionPerformed (), serta meng-import library java.awt. event.*.

Perhatikan kode program berikut:

1 import java.awt.*; 

2 import java.awt.event.* 

4 public class kali_kali extends Frame implements ActionListener { 

5 TextField tfl, tf2, tf3; 

6 Button bl; 

8 kali kali() { 

10 tfl = new TextField(); 

11 tfl.setBounds (50, 50, 150, 20); 

12 tf2 = new TextField(); 

13 tf2.setBounds (50, 100, 150, 20); 

14 tf3 = new TextField(); 

15 tf3.setBounds (50, 150, 150, 20); 

16 tf3.setEditable (false); 

17 bl = new Button("LUAS SEGI PANJANG"); 

18 bl.setBounds (50, 200, 200, 50); 

19 bl.addActionListener(this); 

20 

21 add (tfl); 

22 add (tf2); 

23 add (tf3); 

24 add (b1); 

25 setSize (300, 300); 

26 setLayout(null); 

27 setVisible(true);


28} 

29 

30 public void actionPerformed (ActionEvent e) { 

31 String si tfl.getText(); 

32 String s2 tf2.getText(); 

33 int a Integer.parseInt(sl); 

34 int b Integer.parseInt(s2); 

35 int c= 0; 

36 cab; 

37 String result String.valueOf(c); 

38 tf3.setText (result); 

39} 

40 

41 public static void main(String[] args) { 

42 new kali_kali(); 

43 }

44 }

Hasil kode program dari buku paket 


Hasil kode program dari aplikasi J studio:



G. Desain User Interface dengan Editor Berbasis IDE Java 

Selain menggunakan basis text coding dalam mendesain tampilan program, programmer dapat pula mendesain tampilan dengan menggunakan komponen yang telah disediakan oleh aplikasi text editor Java, antara lain NetBeans dan Java-Editor. Dengan menggunakan aplikasi desain secara langsung, akan membantu programmer dalam melakukan desain tampilan program. Dalam IDE atau Integrated Development Environment, programmer dapat secara langsung memasukkan komponen yang dibutuhkan dan akan secara otomatis membentuk ActionListener. Hal inilah yang dalam pemrograman visual disebut dengan event-driven. 

Bagian yang harus dipahami oleh desainer tampilan program dalam menggunakan editor berbasis IDE adalah sebagai berikut. 

1. Project Explorer 

Project Explorer merupakan bagian yang berfungsi menampilkan project yang sedang dibuat.



Dengan fasilitas project explorer, programmer dapat memilih atau membuka project yang pernah dibuat dengan cepat. 

2. Lembar Kerja Desain 

Lembar kerja desain dalam IDE editor merupakan bagian penting dalam desain aplikasi.




3. Palette Component 

Palette Component adalah bagian yang memungkinkan programmer memilih komponen-komponen yang akan dipasangkan di lembar kerja atau frame.


4. Lembar Source Code 

Lembar Source Code adalah bagian untuk programmer mengimplementasikan kode program yang dibutuhkan.


H. Membuat Project Sederhana dengan Editor IDE Java 

Untuk membuat sebuah program sederhana dengan menggunakan Java IDE sangat mudah. Berikut contoh membuat desain aplikasi sederhana menggunakan NetBeans. 

1. Persiapkan sebuah project dengan nama teguh_XIRPLA atau nama lainnya. 

2. Buatlah sebuah paket dalam project tersebut dengan nama Latihan. 

3. Selanjutnya, tambahkan frame di dalamnya dengan klik kanan dan pilih JFrame Form.


4.Berilah nama frame tersebut Luas_Persegi.


5.Setelah itu klik Finish


6.Masukkan komponen dan ubahlah teks dan label pada komponen tersebut.


Catatan:

a.Komponen yang diambil dari AWT palette.


b. Untuk mengubah property komponen tersebut lakukan dengan cara klik kanan pada komponen, pilih Properties, kemudian ubahlah property pada setiap komponen.


7. Double click pada tombol PROSES, lalu tambahkan syntax berikut.


8. Jalankan program dengan memilih Run. Untuk melakukan penghitungan luas persegi panjang menggunakan program tersebut, masukkan Nilai Panjang dan Nilai Lebar. Setelah itu, klik PROSES untuk menghitung luas persegi panjang.



I. Mengenal Android Studio 

Android adalah sebuah sistem operasi mobile (mobile Loperating system) yang dikembangkan melalui sistem operasi Linux. Saat ini, Android telah menjadi salah satu sistem operasi yang andal, serta banyak digunakan oleh para pengembang software atau software developer.

Untuk membuat sebuah aplikasi Android, dibutuhkan sebuah tools pengembang Android. Salah satu tools Android IDE yang cukup andal dan sering digunakan adalah Android Studio. Untuk melakukan instalasi Android Studio, Anda memerlukan komputer dengan spesifikasi sistem minimal sebagai berikut.


 1. Sistem Operasi. 

a. Microsoft® Windows® 8/7/Vista/2003 (32 atau 64 bit) 

b. Mac OS X 10.10 (Yosemile) atau lebih tinggi, sampai dengan 10.14 (Mojave) 

C. GNOME atau KDE desktop 


2. Software pendukung. 

a. Java JDK5 atau versi terakhir 

b. Java Runtime Environment (JRE) 6 

C. Android Studio yang dapat diunduh dari situs resmi pengembang Android secara online (https://developer. android.com/studio) 


3. Spesifikasi lainnya. 

a. RAM minimal 4 GB, disarankan 8 GB 

b. Ruang penyimpanan minimal 2 GB, disarankan 4 GB (500 MB untuk IDE dan 1,5 GB untuk Android SDK dan emulator) 

c. Resolusi layar minimal 1280 x 800 piksel 1. Instalasi Android Studio

1. Instalasi Android Studio 

Seperti sebuah aplikasi pengembang dengan basic desktop lainnya, Android Studio perlu diinstal ke komputer yang akan digunakan untuk mengembangkan software. Langkah-langkah instalasi Android Studio adalah sebagai berikut. a. Jalankan Android Studio dengan double click file instalasi Android Studio.


b. Tunggu beberapa saat hingga terlihat tampilan awal instalasi Android Studio. Selanjutnya, klik Next untuk memulai proses instalasi.


C. Selanjutnya, akan muncul tampilan pilihan komponen yang akan diinstal pada Android Studio. Beri tanda centang pada komponen yang ingin Anda instal. Pada tutorial ini, beri tanda centang pada semua komponen, kemudian klik Next.



d. Setelah itu, muncul tampilan License Agreement, klik I Agree untuk melanjutkan proses instalasi. 

e. Selanjutnya, aturlah direktori instalasi Android Studio dan Android Studio SDK.


f. Langkah selanjutnya adalah melakukan setting emulator Android Studio. 


g. Jika emulator telah terpasang, langkah selanjutnya adalah instalasi aplikasi yang berjalan secara otomatis.



h. Jika instalasi sudah selesai,klik Finish 


i. Saat menggunakan atau menjalankan aplikasi Android Studio, akan tampil halaman update materi Android component. Oleh karena itu, salah satu syarat untuk menggunakan Android Studio adalah terhubung dengan jaringan internet agar dapat melakukan update, upload, atau compile materi Android.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ulangan Akhir Bab 5

 A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.  1. Jenis usaha yang memiliki uang kas sebagai modal dan biaya produksi dengan besaran tidak leb...