Selasa, 24 September 2024

Pemrograman Web Dan Perangkat Bergerak Bab IV Kls XII RPL

 Teknik Desain Aplikasi Mobile dan Pengodean Alur Program 




A. Teknik Desain Aplikasi Mobile 

Aplikasi perangkat bergerak (mobile device application) dipilih oleh pengguna karena memiliki lebih banyak kelebihannya. Kelebihan mobile application, yaitu pada kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaannya. Pengguna dapat mem buka aplikasi dalam gadget masing-masing tanpa harus memasukkan url pada browser. Pengguna juga dapat mengakses secara bebas aplikasi yang diinginkan. Selain itu pengguna dapat langsung terhubung dengan fitur gadget, seperti kamera. speaker, dan fitur lainnya. Terhubungnya aplikasi dengan banyak fitur membuat pengguna lebih nyaman dalam menjalankan aplikasi mobile. Kelebihan lain dari aplikasi mobile adalah tidak membutuhkan koneksi internet sesudah diunduh un- tuk beberapa aplikasi (offline). Hal tersebut sangatlah menguntungkan bagi peng- guna. Beberapa kelebihan tersebut menjadi nilai lebih untuk aplikasi perangkat bergerak. Untuk itu dalam mendesain aplikasi perangkat bergerak, programmer harus mengaplikasi beberapa kelebihan tersebut untuk dijadikan sebuah referensi pada aplikasi yang akan dibuat.


1. Konsep Desain Aplikasi Perangkat Bergerak 

Konsep desain aplikasi perangkat bergerak yang lebih dikenal dengan istilah material design untuk membantu hadirnya aplikasi dengan desain antarmuka yang menarik. Adapun dengan menggunakan material design sebagai konsep desain, diharapkan seluruh aplikasi yang menggunakan platform Android dapat mengikuti standar ini demi tercapainya desain aplikasi yang mudah dioperasikan oleh peng- gunanya. Beberapa contoh konsep desain aplikasi perangkat bergerak berbasis Android, di antaranya sebagai berikut.

a. GO-Jek 

PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau yang lebih dikenal dengan GO-Jek meru- pakan sebuah perusahaan teknologi asal Indonesia yang melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Ma- karim. Saat ini, GO-Jek telah tersedia di 50 kota di Indonesia. Hingga bulan Juni 2016, aplikasinya GO-Jek sudah diunduh sebanyak hampir 10 juta kali di Google Play pada sistem operasi Android. Saat ini aplikasi tersebut juga ada untuk iOS, di App Store. Go-jek Juga menyediakan layanan pembayaran digital yaitu Go-Pay. Saat ini Go-jek sedang terus melakukan ekspansi ke Negara-Negara di Asia Teng- gara, dan kini sudah ada di Thailand dan Vietnam kabarnya GO-Jek akan merilis di Singapura dan Filipina selanjutnya.


b. Traveloka 

Traveloka adalah perusahaan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat, tiket kereta api, dan hotel secara daring dengan fokus perjalanan domestik di Indonesia. Traveloka memiliki basis operasional di Jakarta. Perusahaan ini di dirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert Zhang. Ide ini muncul saat Ferry Unardi sering mengalami kesulitan dalam pemesanan pesawat, terutama saat dia ingin pulang ke Padang, Indonesia, dari Amerika Serikat. Pada awal konsepnya Traveloka berfungsi sebagai mesin pencari untuk mem bandingkan harga tiket pesawat dari berbagai situs lainnya. Pada pertengahan tahun 2013 Traveloka kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat. Pengguna Traveloka dapat melakukan pemesanan di situs resminya. Saat ini, pada traveloka sudah tersedia layanan pemesanan tiket kereta api dan hotel secara online.


c. Tokopedia 

Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Sejak didirikan pada tahun 2009, Tokopedia telah bertransformasi menjadi sebuah unicorn yang berpengaruh tidak hanya di In- donesia tetapi juga di Asia Tenggara. Tokopedia memiliki bisnis marketplace terdepan di Indonesia yang memung- kinkan setiap individu, toko kecil, dan brand untuk membuka dan mengelola toko daring. Hingga saat ini, Tokopedia menjadi marketplace yang paling banyak dikun- jungi oleh masyarakat Indonesia. Sejak diluncurkan, layanan dasar Tokopedia dapat digunakan oleh semua orang secara gratis.





Tokopedia memudahkan seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Selain berperan sebagai online marketplace pertama yang menerapkan sistem escrow atau rekening bersama di In- donesia, Tokopedia juga menjadi perusahaan teknologi pertama di Indonesia yang memperkenalkan pengantaran instan melalui kemitraan dengan perusahaan trans- portasi daring. Hal ini memungkinkan konsumen untuk mendapatkan barang de- ngan cepat. Tokopedia juga menyediakan produk digital seperti pulsa, pembayaran BPJS, listrik dan air, tagihan telepon, kartu kredit, tv berlangganan, dan sebagainya. Pada tahun 2016, Tokopedia juga melebarkan sayap dengan menghadirkan produk teknologi finansial. Baru-baru ini pada tahun 2018 Tokopedia menghadirkan aplikasi Mitra Tokopedia. Aplikasi berukuran 1 MB ini ditujukan untuk memung- kinkan semua orang khususnya pemilik warung dan usaha kecil bisa berjualan produk digital Tokopedia seperti paket data, token listrik, BPJS, dan sebagainya.

d. Falcon Pro 3 

Twitter masih memiliki tempat khusus di hati sebagian orang walaupun sudah mulai ditinggalkan penggunanya. Bagi yang masih menggunakan media sosial ini, kebanyakan lebih memilih aplikasi mobile yang dibuat oleh Twitter, dibandingkan aplikasi Twitter besutan pihak ketiga yang menawarkan fungsionalitas dan desain antarmuka yang lebih baik lagi, salah satunya adalah Falcon Pro 3. Aplikasi yang mengadaptasi material design dengan apik ini berusaha untuk menghadirkan pe ngalaman penggunaan Twitter yang tidak bisa didapat pengguna ketika menggu nakan aplikasi resmi. Pada setiap aktivitas yang dilakukan pengguna, Falcon Pro 3 menerapkan berbagai animasi yang menginformasikan pengguna tentang ke mana mereka menuju, dari mana mereka berasal, dan bagaimana untuk kembali ke menu sebelumnya.


e. Tumblr 

Tidak mudah memanfaat- kan animasi dalam sebuah aplikasi secara tepat, dan akan makin sulit lagi ketika tuju- an utama bukan hanya un- tuk memperindah tampilan antarmuka, tetapi juga me- mudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi. Tumblr mencoba untuk fokus pada kebutuhan pengguna yang menyajikan berbagai animasi transisi di dalam aplikasi ter- sebut. Animasi yang paling menonjol terlihat pada fungsi-fungsi utama ketika ingin membuat sebuah post. Sentuhan tangan pada ikon pensil di kanan bawah layar akan memunculkan ber- bagai tipe konten yang ingin diunggah. Menariknya, apabila menekan ikon pensil selama beberapa saat lalu menyeretnya ke segala arah, ikon akan berubah menjadi seperti ular berwarna-warni yang menambah nuansa menyenangkan dalam Tumblr.



2. Prosedur Desain Aplikasi Perangkat Bergerak 

Pada dasarnya terdapat dua cara untuk menerapkan material design di aplikasi bergerak yaitu secara manual dan menggunakan library. Misalnya, pada Android Studio terdapat tema untuk material design khusus Android yang memiliki API level 20 (Android Lollipop) ke atas. Langkah-langkah untuk menerapkan material design secara manual adalah sebagai berikut. a. Mengaktifkan Android Stu- dio dan membuat proyek baru dengan cara memasuk- kan Application name dengan nama aplikasi yang diingin- kan, sedangkan Company Domain nantinya menjadi package name aplikasi yang dibuat, dan Project location menentukan lokasi projek disimpan. 


b. Menentukan target minimum yang bisa menginstal aplikasi tersebut, misalnya memilih API 15: Android 4.0.3.


c. Lalu pilih Empty Activity. Ganti nama activity dan nama layout sesuai keinginan kemudian klik Finish dan tunggu hingga proses building selesai.


d. Selanjutnya buka direktori/res/values dilanjutkan dengan membuat styles.xml untuk versi lollipop. Klik kanan pada direktori values pilih New Values resource file, maka akan muncul tampilan seperti berikut.



Isi nama file dengan styles dan Directory name isi dengan values-21 sebagai jenis API yang digunakan di Android Lollipop. Sekilas hampir sama dengan file styles yang pertama namun di sini ada penambahan anotasi Android. 

e. Aktifkan file activity_main.xml sehingga akan muncul tampilan seperti berikut.



f. Untuk membuat toolbar dilakukan dengan cara klik kanan pada direktori layout dan pilih New Layout resource file. Pada bagian root element diganti menjadi android.support.v7.widget.Toolbar


Guna melakukan uji coba dalam menjalankan aplikasi, klik tombol Run atau tekan SHIFT + F10. Hal yang perlu dipahami adalah memastikan USB Debbuging sudah diaktifkan atau bisa juga menggunakan emulator bawaan Android Studio maupun menggunakan Genymotion untuk mencoba aplikasi.


3. Prosedur Penggunaan Tools Simulator Aplikasi Perangkat Bergerak 

Android menyediakan berbagai jenis kerangka kerja aplikasi untuk membuat aplikasi dan game inovatif pada perangkat seluler di lingkungan bahasa pemrograman Java. Dokumen yang tercantum di navigasi sebelah kiri menyediakan detail tentang cara membangun aplikasi menggunakan beragam Android API.

Emulator menggunakan konfigurasi Android Virtual Device (AVD) untuk me nentukan tampilan, fungsionalitas, dan citra sistem dari perangkat yang disimulasi- kan. Secara default, emulator menyimpan data user, data kartu SD, dan cache di direktori AVD. AVD memperbolehkan dalam menentukan aspek perangkat keras tertentu dari perangkat yang disimulasikan dan membuat berbagai konfigurasi untuk menguji berbagai platform Android dan perangkat keras yang berbeda. Langkah- langkah memulai emulator dan menjalankan aplikasi dalam proyek dilakukan dengan cara sebagai berikut. 

a. Buka proyek Android Studio dan klik Run. Kotak dialog Select Deployment Target akan muncul.



b. Jika menerima pesan kesalahan atau peringatan di bagian atas kotak dialog, klik tautan untuk memperbaiki masalah atau mendapatkan informasi lebih lanjut. Misalnya peringatan No USB devices or running emulators detected berarti bah- wa emulator belum berjalan, atau tidak ada perangkat keras terdeteksi yang terhubung ke komputer. Jika tidak ada perangkat keras yang terhubung ke komputer atau emulator tidak berjalan, maka peringatan tersebut bisa diabaikan. Beberapa kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum melanjutkannya, seperti kesalahan Hardware Accelerated Execution Manager (Intel" HAXM). 

c. Pada kotak dialog Select Deployment Target, pilih definisi emulator yang tersedia, lalu klik OK. Jika tidak melihat definisi yang ingin digunakan, klik Create New Emulator untuk menjalankan AVD Manager. Setelah menetapkan AVD baru, maka pada kotak dialog Select Deployment Target, klik tombol OK. Jika ingin menggunakan definisi emulator ini sebagai opsi default untuk proyek, klik pada Use same selection for future launches. Emulator menjalankan dan menampilkan aplikasi yang dimaksud. Beberapa fitur yang bisa digunakan untuk melakukan uji aplikasi antara lain navigasi pada layar, melakukan tugas-tugas mendasar pada emulator, maupun bekerja dengan kontrol, setelan, dan bantuan yang diperluas.

d. Untuk menutup emulator, klik Close perangkat emulator menyimpan aplikasi terpasang sehingga bisa menjalankannya kembali jika diperlukan. Dalam hal ini harus melepas pemasangan aplikasi untuk membuangnya. Jika dijalankan lagi pada emulator yang sama, proyek akan menggantikan aplikasi dengan versi yang baru.

4. Prosedur Penggunaan Tool Pengembang Aplikasi Perangkat Bergerak 

Dalam pengembangannya, aplikasi mobile pada setiap platform memiliki bahasa pemrog- raman dan perangkat pengembangan yang berbeda-beda. Ditambah lagi setiap platform memiliki keunikan API (Application Program- ming Interface) sendiri-sendiri. Beberapa tool yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi mobile adalah sebagai berikut.


a. Aplikasi Android dari Intel 

Beberapa jenis aplikasi pengembang untuk membuat aplikasi android dari Intel yaitu sebagai berikut.  

1) Intel XDK Intel XDK adalah tool untuk membuat aplikasi di banyak platform sekaligus termasuk Android dengan menggunakan HTML5. Tool ini mudah digunakan bagi pemula atau mereka yang sebelumnya pernah membuat aplikasi web dikarenakan kodingannya menggunakan bahasa HTML5. 

2) Intel INDE Intel INDE menyediakan paket tool lengkap untuk pengembangan aplikasi Android di arsitektur Intel dan ARM serta aplikasi Windows di arsitektur Intel. Paket pengembangan aplikasi sudah termasuk IDE seperti Eclipse atau Visual Studio hingga tool seperti Android SDK dan Android NDK.

3) Intel HAXM Intel HAXM fungsinya bukan untuk membuat aplikasi melainkan untuk membantu memperlancar pengembangan aplikasi Android. Tool ini membuat emulator Android yang biasanya berat untuk dijalankan menjadi lebih optimal performanya.

h. Aplikasi Android dari Google 

Beberapa jenis aplikasi pengembang untuk membuat aplikasi android dari Google antara lain sebagai berikut.

1) Android Developer Tools for Eclipse Tool ini lebih berupa plugin dan membutuhkan Eclipse agar dapat digunakan oleh pengembang aplikasi Android. Namun saat ini Android Developer Tools perlahan-lahan ditinggalkan oleh Google dan dialihkan ke Android Studio. 

2) Android Studio Android Studio adalah tool IDE (Integrated Development Environ- ment) resmi dari Google untuk pembuatan aplikasi Android. Di dalam Android Studio sudah terse- dia editor kode, contoh kode, inte- grasi dengan GitHub dan banyak lainnya yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi Android.


B. Teknik Desain Aplikasi Multi-window

 Multi-window dengan teknologi yang terus berkembang telah mampu mengakses informasi lebih banyak tetapi sangat hemat waktu. Seperti sebuah evolusi yang akan beradaptasi dengan lingkungan ini dan pada akhirnya tidak hanya bisa mengakses tetapi juga memproses informasi lebih banyak dengan sedikit waktu.


Guna melakukannya perlu memiliki berbagai jenis informasi yang ingin diproses dan solusinya adalah multi-screen atau multi-window. 

1. Konsep Penggunaan Multi-window dalam Aplikasi Perangkat Bergerak 

Window adalah bidang yang berisi aplikasi program atau file document yang dapat dibuka dan ditutup, diubah ukurannya dan dapat dipindah-pindahkan. 

a. Operasi pada Window Sebuah window dapat dilakukan berbagai jenis operasi yang akan berefek pada atribut window. Beberapa operasi pada window yang sering digunakan antara lain sebagai berikut. 

1) Membuka Window Guna membuka window suatu aplikasi dapat dilakukan dari menu atau short cut/icon melalui perintah sebagai berikut. 

a) Perintah yang diketik dan perintah baris Misalnya membuka aplikasi Run dilakukan dengan perintah [Ctrl] + [R]. Selanjutnya apabila dikehendaki window aplikasi DOS dapat dilakukan dengan perintah cmd (Enter).

b) Perintah suara Perintah dengan menggunakan suara merupakan implementasi dari Speech Recognition. Untuk menerapkan perintah ini, desainer sistem harus memasti- kan bahwa komputer yang digunakan memiliki spesifikasi yang cukup untuk dapat menjalankan.

c) Penggunaan klik dan double click

 Membuka window dengan mengklik menu atau mengklik ganda ikon meru- pakan pilihan yang paling umum. Namun untuk keadaan tertentu pilihan lain merupakan pilihan yang lebih tepat, misalnya komputer untuk orang tuna netra, maka pilihan dengan perintah suara merupakan pilihan yang paling tepat (walaupun bentuk window dan isinya sendiri tidaklah penting bagi user tersebut). 

2) Menempatkan dan Menentukan Ukuran Window 

Secara umum, window akan ditampilkan secara full screen untuk pertama kalinya. Pada awal aplikasi sering pula dijumpai di mana pengguna diminta memasukkan user id dan password. Kedua macam isian ini sangat sedikit me- makan ruang window. Untuk itu diperlukan keseimbangan dan keserasian dalam penyajiannya. Window yang akan ditampilkan perlu diperhatikan posisi dan ukurannya. Desainer harus menentukan posisi window yang ditampilkan full screen atau tidak. Apabila tidak full screen, maka harus ditentukan pada posisi mana window akan ditampilkan. Misalkan dengan menambahkan gambar latar tipis atau banner pada halaman window tersebut. 

3) Mengubah Ukuran Window 

Window yang telah ditampilkan perlu diperhatikan apakah user diperkenankan untuk mengubah ukurannya atau tidak. Secara umum user dapat mengubah ukuran window tersebut, namun untuk beberapa kasus window tidak boleh di ubah untuk memastikan bahwa informasi dari window tersebut sampai secara utuh sebagai satu kesatuan. Beberapa hal yang berkaitan dengan pengubahan window adalah sebagai berikut. 

a) Mempertimbangkan window-window lain yang sudah dibuka. 

b) Window ditampilkan pada ukuran dan tempat terakhir kali dilakukan perubahan. 

c) Untuk window pesan (message) ditampilkan secara otomatis. d) Sebaiknya diletakkan di daerah fokus. 

4) Memindahkan Window 

Pada operating system tertentu window dapat dipindah dengan men-drag pada title bar-nya. 

5) Mengaktifkan dan Menutup Window

 Umumnya window dapat aktif dengan mengklik sembarang di atas window yang tidak aktif. Untuk berpindah ke window lain pada OS Windows, dapat dilakukan dengan short cut [Alt] + [Tab].

b. Moltipe Window 

Sering kali berbagai macam informasi yang hendak disampaikan ke user tidak cukup disajikan dalam sebuah window. Dalam hal tertentu pula, informasi perlu dijadikan sebagai window bertingkat yang artinya isi dari suatu window bergantung dari keadaan (state) window yang lain. Berbagai cara dilakukan untuk memberikan informasi ke dalam window di antaranya sebagai berikut. 

1) Multiple Monitor 

Berbagai macam informasi dapat disajikan sekaligus. Misalnya pusat sekuriti dapat melihat seluruh ruangan dan lorong dengan melihat monitor CCTV di mana tiap CCTV satu monitor. Pada model ini, jarak antarmonitor sangat me mengaruhi kinerja pengguna. Perindahan mata atau bahkan arah duduk dapat mengganggu fisik user untuk jangka pengamatan yang lama. 

2) Rapid Display Flipping 

Merupakan teknik untuk menampilkan secara bergantian isi dari monitor. Penggantian isi tampilan secara cepat dapat dilakukan dengan otomatis maupun diatur oleh pengguna. 

3) Split Window 

Cara ini dilakukan dengan membagi dua atau lebih suatu window. 

4) Cascades 

Cara ini dilakukan dengan mengurutkan window secara bertingkat dari atas ke kanan bawah atau dari kiri bawah ke kanan.


C. Koordinasi pada Multipe Windere

Untuk mengoordinasi multiple window dapat dilakukan dalam berbagai cara, seperti terlihat pada tabel berikut.


2. Prozedur Desain Multi window dalam Aplikasi Perangkat Bergerak 

Apabila ingin membangun aplikasi multi orientasi dengan versi SDK lebih radiah dari Android N. dan ser menggunakan aplikasi dalam mode multy window, etakang tengubah ukuran aplikasi secara paksa stalde aplikasi yang berorientasi tetap, jika user berusaha membuka aplikasi berorientasi wrap saat mode multi window, aplikasi akan menggunakan seluruh layar Sistem akan menampilkan kotak dialog yang memperingatkan uur bahwa aplikasi mungkin berperilaku tidak terduga.

A. Mergonfigurasi Aplikasi untuk Mode Multi-window

Beberapa konfigurasi aplikasi untuk mode multi window, antara lain sebagai berikut.

1) android resizeable Activity

Setel atribut ini dalam manifes <activity> atau simpul capplication> untuk mengaktifkan atau menonaktifkan tampilan multi-window

2) android resizeableActivity="true"|"false")

Jika atribut ini disetel ke true, aktivitas bisa dijalankan di mode layar terbagi dan mode bentuk bebas. Jika atribut ini disetel ke false, aktivitas tidak akan mendukung mode multi-window. Jika nilai ini false, dan user berusaha memulai aktivitas dalam mode multi-window, aktivitas akan menggunakan layar penuh.

3) android supportsPictureln Picture

 Setel atribut ini dalam simpul <activity> manifes akan menunjukkan aktivitas mendukung tampilan gambar dalam gambar. Atribut ini diabaikan jika android: resizeableActivity bernilai false menjadi android:supports PictureInPicture=["tr ue" | "false"]

b Atribut Layout

Dengan Android N, elemen manifes <layout> mendukung beberapa atribut yang memengaruhi cara aktivitas berperilaku dalam mode multi-window sebagai berikut.

1) android default Width

Lebar default aktivitas saat dijalankan dalam mode bentuk bebas.

2) android default Height Tinggi default aktivitas saat dijalankan dalam mode bentuk bebas.

3) android:gravity Penempatan awal dari aktivitas saat dibuka dalam mode bentuk bebas.

4) android minamalicight dan android minimal Width Tinggi dan lebar din untuk aktivitas dalam mode layar terbagi dan mode bentuk beba nimemudahkan pembagi dalam mode layar terbagi untuk membuat aktivitas lebih kecil dan minimum yang ditetapkan, sistem akan me mangkas aktivitas sesuai dengan ukuran yang diminta pengguna.

C. Menjalankan Aplikasi dalam Mode Multi window 

Android N menawarkan fungsionalitas baru untuk mendukung aplikasi yang bisa berjalan dalam mode multi window

1) Fitur yang Dinonaktifkan dalam Mode Multi wordow Fitur tertentu akan dinonaktifkan atau diabaikan bila perangkat berada dalanı mode multi window karena dianggap tidak logis bagi suatu aktivitas yang mung kin berbagi layat perangkat dengan aktivitas atau aplikasi lainnya. Fitur tersebut, yaitu sebagai berikut

a) Beberapa opsi penyesuaian di System Ul dinonaktifkan; misalnya, aplikasi tidak bisa menyembunyikan bilah status jika tidak berjalan dalam mode layar penuh

b) Sistem akan mengabaikan perubahan pada atribut android: screen Orien tation

2) Pemberitahuan Perubahan Multi window dan Melakukan Kueri Metode baru berikut telah ditambahkan ke kelas Activity untuk mendukung tampilan multi window. Untuk mengetahui detail tentang setiap metode, per hatikan Referensi N Preview SDK pada tabel berikut.

Tabel 4.3 Referensi Metode untuk Mendukung Tampilan Multi Window




Perangkat berbasis android hanya memiliki satu layar foreground. Pada saat menghidupkan perangkat android, maka yang dilihat pertama kali adalah HOME Ketika menjalankan salah satu aplikasi yang ada di dalamnya, misalnya game Angry bird maka user interface atau tampilan dari game Angrybird tersebut akan menumpuk di atas layar sebelumnya, kemudian ketika kita menekan tombol option pada menu Angrybird maka menu Option tersebut akan tampil menumpuk di atas tampilan pertama game Angrybird, begitu seterusnya. Semua proses di atas direkam pada application stack oleh system activity manager. Ketika menekan tombol Back maka akan kembali ke halaman sebelumnya, analoginya mirip ketika menekan tombol back pada browser internet ketika sedang surfing internet.

1. Konsep Alur Program dalam Aplikasi Perangkat Bergerak

Membuat suatu aplikasi tidak cukup hanya dengan ide lalu langsung menuang- kannya ke dalam kode pemrograman. Makin kompleks suatu aplikasi yang akan dibuat maka akan makin sulit mencapai target jika tidak ada design yang bagus dari aplikasi tersebut Salah satu bagian design aplikasi adalah penggunaan diagram modelling. Ada banyak diagram modelling yang dapat kita gunakan, salah satu yang cukup populer adalah UML. Namun begitu, tidak semua diagram modelling cocok dengan apa yang akan kita rancang. Beberapa konsep alur program dalam aplikasi perangkat bergerak yaitu sebagai berikut.

a. Use Case Diagram digunakan untuk menggambarkan fungsi apa saja yang ada pada aplikasi sehingga nanti mempermudah kita dalam mengingat fitur-fitur yang ada pada aplikasi tersebut dan sebagai landasan pada diagram activity.

B. Work Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan alur kerja aplikasi yang akan dibuat pada tingkatan paling umum yang dapat dijadikan sebagai landasan pembuatan diagram pada tingkatan yang lebih khusus.

C. Flow Chart digunakan untuk menggambarkan alur kerja aplikasi secara lebih mendetail dan berada pada tingkatan teknis, sehingga dapat digunakan untuk membantu konstruksi aplikasi.

d. Activity Diagram digunakan untuk menggambarkan alur kerja aplikasi secara lebih mendetail namun masih pada tingkatan umum, diagram ini lebih digunakan untuk menjelaskan proses bisnis dari aplikasi

2. Prosedur Pengodean Alur Program untuk Aplikasi Perangkat Bergerak Ketika suatu aplikasi berjalan ada beberapa aktivitas (dalam bahasa program disebut activity) yang saling berkaitan satu sama lain. Selama berjalannya aplikasi, activity bisa saja memiliki dua atau lebih status. Setiap status dikontrol oleh sistem itu sendiri. Namun di antarmuka bahasa program setiap status bisa ditangkap setiap perubahannya melalui sebuah Metode (Method) yang biasa dijabarkan sebagai Method onXX().



Jenis-jenis status yang bisa diaplikasikan ke dalam bahasa program dapat dilihat pada tabel berikut.

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ulangan Akhir Bab 5

 A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.  1. Jenis usaha yang memiliki uang kas sebagai modal dan biaya produksi dengan besaran tidak leb...