A. Teknologi Framework dalam Aplikasi
Web Pada dasarnya framework sebagai suatu kumpulan fungsi (libraries) atau dapat diistilahkan sebagai koleksi/kumpulan potongan program yang disusun atau dior- ganisasikan sedemikian rupa, sehingga dapat digunakan untuk membantu membuat aplikasi yang utuh tanpa harus membuat semua kodenya dari awal.
1. Konsep Framework dalam Aplikasi Berbasis Framework
Penggunaan framework dapat menghemat waktu dan tenaga untuk hal-hal dasar yang sudah pernah dilakukan oleh programmer sebelumnya. Adapun dengan menggunakan framework kita dapat membuat sebuah aplikasi dari nol, serta membuat semua fungsi sendiri berdasarkan keinginan karena framework berisikan perintah dan fungsi dasar yang umum digunakan pada aplikasi maupun website.
a. Jenis Framework
Terdapat dua jenis framework dalam dunia pemrograman yaitu desktop frame- work dan web framework, keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Desktop frame- work digunakan untuk membangun aplikasi berbasis desktop, sedangkan web framewok digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web. Beberapa framework yang ada di dunia pemrograman antara lain sebagai berikut.
b. Fungsi Framework
Adapun dalam penerapannya fungsi framework di antaranya sebagai berikut.
1) Membantu developer dalam perencanaan, pembuatan, dan pemeliharaan sebuah aplikasi.
2) Mempercepat proses pembuatan aplikasi berbasis desktop, mobile ataupun web.
3) Aplikasi yang dihasilkan lebih stabil dan andal, karena sudah melalui proses uji baik itu stabilitas dan juga keandalannya.
4) Memiliki tingkat keamanan yang tinggi, karena framework telah mengantisi- pasi cela-cela keamanan yang mungkin timbul.
5) Memudahkan developer membaca code program dan lebih mudah dalam mencari bugs.
6) Mempermudah developer mendokumentasikan aplikasi-aplikasi yang sedang dibangun.
c. Web Framework
Web Framework (Web Application Framework) merupakan software framework yang didesain untuk mendukung pengembangan web dinamis, aplikasi web, dan web service. Pemrograman web berbasis framework didasarkan pada konsep OOP (Object Oriented Programming). Web framework lebih fleksibel untuk pengem- bangan aplikasi berbasis web dan dapat digunakan untuk membuat CMS sesuai kebutuhan. Secara umum web framework lebih secure dibanding CMS karena sistem terbagi tiga konsep yaitu model, view, dan controller. Beberapa fungsi standar yang telah tersedia dalam pemrograman web framework di antaranya fungsi paging, enkripsi, e-mail, SEO, session, security, kalender, bahasa, manipulasi gambar, grafik, tabel bergaya zebra, validasi, upload, captcha, proteksi terhadap XSS (XSS filtering), template, kompresi, XML dan lain-lain.
2. Prosedur Penggunaan Framework dalam Aplikasi Berbasis Web
Aplikasi Berbasis Web Apabila framework dapat diterjemahkan sebagai sebuah kerangka kerja maka pengembang harus menuliskan code program PHP harus sesuai dengan ruang lingkup yang diatur oleh framework. Framework untuk bahasa pemrograman PHP umumnya terdiri dari sekumpulan folder yang berisi file-file PHP, di mana file-file tersebut terdiri atas class library, helper, plugin, atau konfigurasi lainnya. Framework berbeda jika dibandingkan dengan CMS (Content Management System) walaupun sama-sama mempermudah pembuatan web. Pada CMS (misalnya wordpress), pengembang tidak perlu menuliskan code program PHP karena semuanya sudah jadi, tinggal mengatur konten dan tampilannya saja.
a. Efektivitas dan Efisiensi Pemrograman
Penggunaan sebuah software framework yang baik minimal akan mengurangi beban kerja seorang programmer karena pada akhirnya fokus seorang programmer hanya pada logika proses (alur proses pada aplikasi) sesuai dengan kebutuhan yang diminta kepadanya. Tentunya ini akan membuat pekerjaan pengembangan aplikasi akan menjadi cepat dan berujung pada penyerahan pekerjaan yang tepat waktu. Misalnya masalah security program, di mana tidak semua programmer mampu me- nangani permasalahan ini. Padahal fungsi security termasuk yang sangat penting di dalam sebuah aplikasi besar yang membutuhkan tingkat security yang baik. Apalagi misalnya pada aplikasi yang menangani privacy keanggotaan pada sebuah komunitas ataupun aplikasi yang mengolah data berupa angka yang membutuhkan tingkat kerahasiaan yang tinggi. Adapun dengan memilih sebuah framework yang memiliki tingkat sekuritas yang baik, maka selanjutnya programmer hanya perlu memfokuskan diri pada kebutuhan fungsi keamanan itu dibuat. Dengan demikian programmer akan lebih efisien dalam menyelesaikan sebuah project.
b. Memudahkan Strukturisasi dan Standarisasi Pemrograman
Apabila seorang programmer sedang mengembangkan sebuah aplikasi besar apalagi sistem yang dibangun termasuk yang berukuran 'raksasa, maka berbagai masalah akan bermunculan dengan sendirinya. Makin banyak kode-kode program yang dibuat akan makin sulit proses debugging-nya jika terjadi error program atau jalannya program tidak sesuai dengan yang diinginkan. Oleh sebab itu, memilih sebuah software framework yang memiliki standar serta struktur program yang baik guna memudahkan dalam menelusuri, mencari bagian-bagian dari kode program Anda yang mungkin perlu diperbaiki ataupun dikustomisasi. Misalnya pada framework CodeIgniter (CI) yang menggunakan konsep MVC (Model View Controller). Penggunaan framework Codelgniter membantu seorang programmer dalam menstrukturkan kode programnya berdasarkan konsep MVC, yaitu dengan memisahkan antara file-file tampilan/HTML pada bagian view. Adapun file-file yang menangani logika proses pada bagian controller dan file-file yang menyimpan fungsi procedure ataupun model pada bagian model. Dengan konsep MVC ini maka seorang programmer dapat memilah-milah antara model, view, controller, dan selanjutnya mengembangkan sendiri struktur programnya. Dengan demikian selain dapat menggunakan semua library yang disediakan oleh software framework ters dan juga nggunakagumkannya sebagai standar untuk menstrukturkan program.
c. Memudahkan Koordinasi dan Pemeliharaan untuk Pemrograman Terdistribusi
Pada pengembangan aplikasi yang berukuran besar sering kali seorang project manager harus melibatkan anggota tim programmer. Pekerjaan pada satu buah proyek yang besar harus didistribusikan kepada tim dengan jumlah yang banyak pula. Banyaknya programmer yang terlibat pada suatu proyek menciptakan per- masalahan yang tidak kalah rumit yaitu masalah standarisasi dan koordinasi, Sehebat apa pun tim programmer di dalam sebuah proyek tetapi jika tidak ter- koordinasi dengan baik dan standar yang baik di dalam membuat kode program, maka pengerjaan proyek tersebut bisa terlambat dan merugi. Dengan demikian, penggunaan software framework akan membuat terkoordinasinya pekerjaan tim dan dengan melibatkan banyak anggota programmer akan menjadikan sebuah proyek dapat dikerjakan dengan lebih cepat. Setiap programmer perlu memahami pentingnya memanfaatkan framework di dalam membangun sebuah aplikasi. Tanpa adanya sebuah software framework maka pengembangan sebuah aplikasi akan menjadi makin rumit dan memakan waktu yang lama. Oleh karena biasanya sebuah software framework akan mampu menangani seluruh hal-hal standar yang dibutuhkan di dalam pengembangan aplikasi. Namun, penggunaan framework bukan berarti bebas dari pengkodean ka- rena tetap menggunakan variabel dan fungsi-fungsi yang ada di sebuah framework tersebut. Oleh karena itulah, kerja menjadi efektif karena tidak harus membuat fungsi-fungsi lagi.
B. Teknologi Pengembangan Aplikasi Mobile Banyak sekali jenis-jenis aplikasi bergerak (mobile) sebagai aplikasi pendukung seperti layanan berbasis lokasi untuk memudahkan user dalam berinteraksi dengan user lainnya atau aplikasi yang digunakan dalam pembayaran tagihan secara online yang memudahkan proses transaksi perbankan dan menghemat waktu penggunaannya
1. Konsep Aplikasi Perangkat Bergerak
Perkembangan aplikasi atau game selular (mobile content) sangat cepat, per- usahaan pembuat mobile Operating System (OS) telah berlomba untuk memasar- kan produk-produk mereka dengan menciptakan fungsi-fungsi dan teknologi yang kian hari kian memanjakan pengguna smartphone (selular yang ber-OS) dari segi entertainment dan fungsionalitas penggunaan selular untuk memudahkan tugas sehari-hari. Sistem operasi harus dirancang fleksibel sehingga para software developer lebih mudah menciptakan aplikasi-aplikasi baru yang canggih. Selain berfungsi untuk mengontrol sumber daya hardware dan software ponsel seperti keypad, layar, phonebook, baterai, dan koneksi ke jaringan, sistem operasi juga mengontrol agar semua aplikasi dapat berjalan stabil dan konsisten. Beberapa karakter perangkat bergerak (mobile) sebagai berikut.
a. Ukuran yang Kecil Perangkat mobile memiliki ukuran yang kecil, konsumen menginginkan pe- rangkat yang terkecil untuk kenyamanan dan mobilitas mereka.
b. Memori yang Terbatas Perangkat mobile juga memiliki memori yang kecil, yaitu Primary (RAM) dan Secondary (DISK). Pembatasan ini adalah salah satu faktor yang memengaruhi penulisan program untuk berbagai jenis perangkat ini. Adapun dengan pembatasan jumlah dan memori, pertimbangan-pertimbangan khusus harus diambil untuk memelihara pemakaian dari sumber daya yang mahal tersebut.
c. Daya Proses yang Terbatas Sistem mobile tidaklah setangguh desktop. Ukuran teknologi dan biaya adalah beberapa faktor yang memengaruhi status dari sumber daya ini. Seperti hard disk dan RAM, dapat Anda temukan dalam ukuran yang pas dengan kemasan yang kecil.
d. Mengonsumsi Daya yang Rendah Perangkat mobile menghabiskan sedikit daya dibandingkan dengan mesin desktop. Perangkat ini harus menghemat daya, karena mereka berjalan pada keadaaan di mana daya yang disediakan dibatası oleh baterai-baterai.
e. Masa Hidup yang Pendek Perangkat-perangkat konsumen ini menyala dalam hitungan detik kebanyakan dari mereka selalu menyala. Coba ambil kasus sebuah handphone, mereka booting dalam hitungan detik dan kebanyakan orang tidak mematikan handphone mereka bahkan ketika malam hari.
2. Prosedur Penggunaan Aplikasi Perangkat Bergerak
Jenis-jenis mobile device di antaranya Graphic Calculator, Handheld PC, Notebook PC, PDA, Pocket Computer, dan Ultra-Mobile PC. Prosedur standar dalam menggunakan aplikasi perangkat bergerak dengan menggunakan Android Device Manager. Android Device Manager (ADM) iden- tik dengan perangkat lunak besutan Google yang memiliki fungsi untuk melacak smartphone Android yang hilang, menghapus data dari jarak jauh, melindungi smartphone saat terjadi factory reset paksa, dan mengunci smartphone tersebut agar tak dapat digunakan oleh orang lain.
a. Prosedur Mengaktifkan Android Device Manager
Secara default, Android Device Manager pada ponsel terbaru pada dasarnya sudah aktif. Namun untuk pilihan menghapus data dari jarak jauh, harus diaktifkan secara manual terlebih dahulu. Diawali dengan mengakses melalui Google Settings yang ada di menu utama → kemudian pilih Security → aktifkan Remotely locate this device dan Allow remote lock and erase. Adapun dengan menyalakan Remotely locate this device dengan tujuan mengizinkan Google untuk melacak keberadaan perangkat Android. Adapun allow remote lock and erase dengan maksud mengizinkan Google untuk mengunci dan menghapus data di dalam perangkat Android secara jarak jauh.
b. Menggunakan Kunci Layar
Hal yang sederhana tetapi berdampak besar pada keamanan dalam mengguna- kan smartphone Android. Penggunaan kunci layar dalam bentuk password, PIN, pola, atau pembaca sidik jari tentunya seseorang yang tidak bertanggung jawab tidak dapat berbuat banyak, karena satu- satunya jalan harus melakukan factory reset. Ponsel dengan OS Android 5.0 Lol- lipop ataupun versi terbaru sudah dileng- kapi dengan fitur Factory Reset Protection.
Apabila seseorang melakukan factory reset melalui menu recovery, Smartphone tidak akan dapat digunakan sebelum memverifikasi ulang kepemilikan dengan akun Google yang sebelumnya digunakan pada smartphone.
c. Pastikan GPS dan Izin untuk Mengakses Lokasi Diberikan
OS Android sudah dilengkapi dengan perizinan aplikasi individual, sehingga memperbolehkan atau tidak izin yang diminta aplikasi. Dengan alasan menghemat daya, ada kalanya memang sengaja mematikan fungsi penting seperti GPS, sinkroni- sasi, bahkan data internet. Guna mengaktifkan GPS dapat melalui Quick settings atau melalui menu pengaturan (setting).
d. Persyaratan Lain yang Dibutuhkan
Supaya android device manager dapat digunakan secara maksimal, smartphone android harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.
1) Perangkat Android harus terhubung dengan internet, jadi pastikan tidak menon- aktifkan data.
2) Perangkat aktif dan sudah login dengan akun Google.
3) GPS menyala dan izin untuk mengakses lokasi diberikan.
4) Mengizinkan ADM untuk mengunci perangkat dan menghapus data (nonaktifkan secara default, jadi pastikan sudah mengaktifkannya).
5) Mengizinkan ADM untuk mencari perangkat (aktif secara default).
c. Cara Melacak Smartphone yang Hilang dengan Android Device Manager
Guna melacak smartphone Android yang hilang, bisa melalui browser baik di komputer laptop, PC, dan smartphone atau melalui aplikasi android device manager. Opsi browser yang dikunjungi yaitu https://www.google.com/android/ devicemanager. Selanjutnya masuk dengan akun Google yang sama digunakan pada smartphone Android. Website ADM akan melacak lokasi keberadaan ponsel Android lengkap dengan peta beserta nama lokasi, beserta info kapan terakhir digunakan dan perkiraan akurasi letaknya.
f. Fitur-Fitur Android Device Manager Terdapat tiga pilihan yang dapat dilakukan pada smartphone yang hilang, yaitu ring, lock, dan erase.
1) Ring
Guna menderingkan atau membunyikan smartphone Android tersebut, seperti ketika seseorang sedang menelepon. Suara dering telepon akan berbunyi dengan volume maksimal selama 5 menit suauder pada smartphone Android dalam keadaan silent.
2) Lock
Lock digunakan untuk mengunci smartphone Android yang hilang dengan pass. word, walaupun sebelumnya tidak menggunakan password. Dengan password yang dibuat secara darurat ini, minimal seseorang yang tidak bertanggung jawab tidak dapat menggunakan atau melihat data yang ada pada smartphone sehingga mengurangi risiko disalahgunakan.
3) Erase
Fitur ini akan menghapus semua data pada smartphone Android yang hilang, termasuk foto, video, pengaturan, dan aplikasi. Apabila pilihan Erase ini diambil, tidak bisa lagi melacaknya menggunakan Android Device Manager. Akan tetapi minimal data-data di dalamnya aman karena terhapus. Data yang tersimpan di microSD mungkin tidak dapat dihapus oleh fitur erase ini.
3. Jenis-Jenis Sistem Operasi Perangkat Bergerak
Perangkat bergerak (mobile device) adalah perangkat yang mudah untuk dibawa ke mana- mana. Berbagai jenis sistem operasi (OS) di- jalankan perangkat keras yang beredar di pa- saran. Sistem operasi mobile (genggam) yang dikenal dengan istilah platform mobile identik dengan sebuah program yang menggerakkan suatu perangkat keras seperti ponsel, smart- phone, PDA, komputer tablet, perangkat infor- masi dan lain-lain. Beberapa OS yang sering digunakan antara lain sebagai berikut.
a. Java
Sebenarnya OS ini dapat dikatakan bukan operating system setiap vendor akan menerapkan sistem yang berbeda untuk pro- duknya. Kebanyakan Java ini digunakan untuk kapabilitas aplikasi dari pihak ketiga. Namun tidak semua handset yang telah mendukung Java ini juga akan mampu mendukung aplikasi yang sama, karena hal ini terkait sistem dan hardware yang bersangkutan. Hal inilah yang membuat handphone China walaupun telah mendukung Java tetapi tidak dapat disuntikkan game Java yang umum beredar.
Sistem operasi ini memiliki kelebihan membutuhkan memory dan prosesor yang relatif kecil. Adapun kelemahannya yang paling utama adalah tidak (belum) support multitasking (beberapa aplikasi berjalan bersamaan), sehingga ponsel tersebut tidak memiliki tombol untuk swit application atau gambar.
b. Symbian
Symbian merupakan perusahaan independen hasil kolaborasi vendor-vendor raksasa pada masa itu, yaitu Ericsson, Nokia, Motorola, dan Psion. Symbian OS ada- lah sistem operasi tak bebas yang dikembangkan oleh Symbian Ltd. yang dirancang untuk digunakan peralatan bergerak (mobile). Symbian telah mengeluarkan Oper- ating System untuk smartphone terbarunya versi 9.3. Symbian menyatakan bahwa versi 9.3 ini akan lebih mempercepat dan mempermudah para vendor handphone. Saat ini Symbian OS telah banyak digunakan oleh berbagai vendor produk peralatan komunikasi mobile pada berbagai jenis produk mereka yang bervariasi. Variasi dari sisi hardware ini di mana Symbian OS diimplementasi dapat dimungkinkan karena sistem operasi ini memiliki antarmuka pemrograman aplikasi (Application Programming Interface; API). API mendukung terhadap komunikasi dan tingkah laku yang umum pada hardware yang dapat digunakan oleh objek aplikasi lain. Hal ini disebabkan API merupakan objek antarmuka yang didefinisikan pada level aplikasi yang berisikan prosedur dan fungsi (dan juga variabel serta struktur data) yang mengelola/memanggil kernel di mana sebagai penghubung antara software dan hardware. Adanya standar API ini membantu pihak pengembang untuk melaku- kan penyesuaian atas aplikasi yang dibuatnya agar dapat diinstal pada bermacam produk mobile.
c. Windows Mobile
Windows mobile adalah sistem operasi seluler yang ditawarkan oleh Microsoft. Sistem operasi Windows Mobile dimulai dari Pocket PC 2000, Pocket PC 2002, windows mobile 2003, windows mobile 5, dan windows mobile 6. Versi terbaru yang sedang dikembangkan Microsoft adalah Photon, yang didasarkan pada Windows Embedded CE 6.0 dan diharapkan dapat mengintegrasikan versi smartphone. Pocket PC. Windows mobile adalah salah satu sistem operasi (OS) mobile yang dikembangkan oleh Microsoft dan didesain untuk digunakan pada smartphone dan perangkat nirkabel lainnya. Versi saat ini disebut 'Windows Mobile 6.5'. OS ini berbasis pada Windows CE 5.2 Kernel, dan fitur-fiturnya dikembangkan meng- gunakan Microsoft Windows API. Windows Mobile didesain sedemikian rupa agar mirip dengan versi Windows Desktop. Sebagai tambahan, third party software development tersedia untuk Windows Mobile. Mayoritas perangkat Windows Mobile dilengkapi dengan Stylus Pen, yang digunakan untuk memasukkan perintah-perintah dengan cara men-tap-nya di layar. Microsoft mengumumkan platform perintah dengan cara men Mobile World Congress di Barcelona pada 15 Februari baru, Windows Petrina kali dirilis sebagai sistem operasi Pocket PC 2000, yang menggunakan Windows.
d. MXI (Motion experience Interface)
MXI (Motion experience Interface) adalah sebuah sistem operasi mobile yang universal. Pada tahun 2004, perusahaan solusi nirkabel meluncurkan sistem operasi mobile universal yang menciptakan informasi dan entertained selama dalam perjalanan yang setara dengan kekuatan PC. MXI OS dapat dijalankan untuk aplikasi mobile, seperti Windows, Linux, Palm, dan Java. Pada peluncuran perdana MXI OS, user dapat menggunakannya dalam perangkat nirkabel untuk komputasi dan komunikasi (seperti smartphone). MXI menawarkan kemudahan dalam menggunakan interface dan aplikasi yang cepat untuk diakses oleh pengguna.
e. Web OS
Web OS diperkenalkan tahun 2009 yang identik dengan sistem operasi mobile untuk beberapa perangkat ponsel, smartphone, dan komputer tablet. Web OS berbasis linux kernel yang awalnya yang dikembangkan oleh Palm, namun kemudian diakuisisi oleh Hewlett-Packard yang kemudian lebih dikenal dengan HP Web OS. Beberapa perangkat yang menjalankan Web OS di antaranya smartphone HP Veer dan HP Pree 3. Adapun untuk perangkat komputer tablet adalah HP Touch Pad.
f. Bada OS
Bada OS adalah sistem operasi mobile untuk perangkat smartphone dan komputer tablet. Bada OS dikembangkan oleh salah satu vendor terbesar di dunia, Samsung Elektronik. Bada OS diperkenalkan pertama kali pada Mobile World Congress tahun 2010 untuk aplikasi di ponsel Samsung Wave S8500 termasuk aplikasi game yang diciptakan oleh Gameloft. Samsung mengajak developer independen dalam mengembangkan aplikasi-aplikasinya. Platform Bada di ponsel Samsung Wave $8500 mendapat dukungan dari perusahaan-perusahaan besar seperti Twitter, EA (perusahaan game untuk ponsel asal Amerika), Blockbuster (Home Entertainment asal Amerika), Capcon (perusahaan game untuk ponsel asal Jepang) dan tentu saja Gameloft (perusahaan game untuk ponsel asal Prancis).
g. MeeGo
MeeGo adalah sebuah sistem operasi mobile yang berbasis linux dan sebuah proyek open source, alias gratis. MeeGo dikembangkan untuk berbagai perangkat keras seperti netbook, komputer tablet, nettops (dekstop komputer yang berbentuk lebih kecil), in-vehicle infotaiment devices (perangkat infotainment dalam kendaraan), smartTV, smartphone, dan lain-lain. MeeGo OS merupakan OS yang terhitung baru dan diperkenalkan pada Mobile World Congress tahun 2010 dan yang memperkenalkan Intel dan Nokia.
h. Palm OS
Palm OS diperkenalkan di tahun 1996 yang awalnya dikembangkan untuk pe- rangkat ponsel PDA (Personal Digital Assistant). Palm OS kemudian dikembangkan dengan kemudahan touchscreen-nya yang berbasis graphical user interface. Ciri khas dari PDA yang disokong oleh Palm OS adalah interface yang menampilkan shortcut- shortcut menu. Produk yang menggunakan Palm OS antara lain HP Touch Pad, Palm Treo Smartphone, dan sebagainya.
i. BlackBerry OS
BlackBerry menggunakan BlackBerry OS sebagai sistem operasinya. BlackBerry OS dikembangkan oleh Reseach in Motion (RIM), untuk BlackBerry, perusahaan telekomunikasi asal Kanada ini. Di awal kemunculannya BlackBerry booming dengan layanan push-e-mail dan sebagai smartphone yang sukses di pasaran. Versi terakhir dari BlackBerry OS adalah BlackBerry OS 7, salah satu smartphone andalannya BlackBerry Curve 9380. Indonesia dinilai sebagai pasar terbesar bagi penjualan BlackBerry, namun sayangnya pihak RIM belum mau berinvestasi di Indonesia dan tetap membangun pabriknya di Malaysia.
j. Android Android adalah sistem operasi
untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia. Pada saat perilisan perdana Android 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache sebagai sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler. Terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android di dunia. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD). Jenis-jenis OS Android di dalam aplikasi mobile antara lain sebagai berikut.
1) Android versi 1.1
2) Android versi 1.5 (Cupcake)
3) Android versi 1.6 (Donut)
4) Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
5) Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
6) Android versi 2.3 (Gingerbread)
7) Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
8) Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
9) Android versi 4.1 (Jelly Bean)
10) Android 4.4 KitKat (2013)
11) Android 5.0 Lollipop (2014)
12) Android 6.0 Marshmallow (2015)
13) Android 7.0 Nougat (2016)
14) Android 8.0 Oreo (2017)
15) Android 9.0 Pie (2018)
4. Jenis-Jenis Teknologi Pengembang Aplikasi Perangkat Bergerak
Mobile technology merupakan suatu perangkat teknologi yang berbasis mobile. Handphone merupakan suatu alat komunikasi yang tidak asing lagi didengar di telinga kita. Hampir semua orang sekarang menggunakan handphone sebagai alat komunikasi, bahkan zaman sekarang sudah ada yang namanya smarthphone, di mana smartphone ini lebih canggih dan lebih menarik dibandingkan dengan handphone- handphone biasa. Teknologi yang digunakan dalam smarthphone jauh lebih canggih dibandingkan dengan handphone biasa. Teknologi tersebut hampir menyamai teknologi yang ada pada komputer. Beberapa teknologi pada perangkat bergerak yaitu sebagai berikut.
a. Teknologi OG-0,5G (Zero Generation)
Teknologi ini pada awal ditemukan belum diberi nama dengan teknologi OG (Zero Generation). Awal mulanya teknologi ini diberi nama dengan telepon radio bergerak (mobile telephone radio). Teknologi 0G adalah teknologi komunikasi yang mengawali terbentuknya generasi telekomunikasi yang berikutnya. Teknologi ini menggunakan jaringan berbasis gelombang radio (radio telephone) khusus yang artinya terpisah dan tertutup dari jaringan lain yang sejenis serta dengan jangkauan jaringan terbatas. Meskipun begitu, jaringan ini mampu terhubung dengan jaringan telepon sekarang ini. Sistem telepon bergerak (mobile telephone) tersebut pada umumnya terpasang dalam mobil atau truk, juga ada pula yang berbentuk seperti tas kantor. Biasanya, komponen pemancar dan penerima atau transceiver (transmitter-receiver) terpasang dalam bagasi kendaraan dan dihubungkan dengan "kepala" (dial, display, dan handset) yang berada dekat tempat duduk pengemudi.
Pada generasi OG, sistem telepon bergerak (mobile telephone) dapat dibedakan dari sistem telepon radio awal (mobile telephone radio). Perbedaannya adalah pada sistem telepon bergerak untuk melakukan komunikasi harus melalui jasa komersil Public Switched Telephone Network (PSTN) yang berfungsi sebagai operator untuk mengarahkan panggilan. Adapun pada sistem telepon radio tidak membutuhkan jaringan tersebut, karena komunikasinya langsung dilakukan antara pengirim dan penerima panggilan melalui jaringan tertutup. Sistem komunikasi telepon radio awal biasa diaplikasikan pada jaringan radio polisi atau taksi. Sistem telepon radio ini dikenal dengan nama dagang WCCS (Wireline Common Carriers, AKA telephone companies), RCCs (Radio Common Carriers), dan two-way radio dealers.
b. Teknologi IG dan 1,5G (First Generation)
Teknologi IG adalah teknologi nirkabel generasi pertama berupa telepon seluler (cellphone, ada pula yang menyebutnya mobile phone). Teknologi ini adalah standar untuk telepon seluler analog yang diperkenalkan sekitar 1980-an. Alat komunikasi pada generasi teknologi ini pada awalnya digunakan untuk kepentingan militer, namun dalam perkembangannya masyarakat umum juga menggunakan teknologi komunikasi ini. Teknik komunikasi yang digunakan pada generasi ini adalah Frequency Division Multiple Access (FDMA) untuk pembagian alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan setiap pelanggan yang ada di sel tersebut, di mana setiap saat sedang melakukan pembicaraan setiap pelanggan akan memiliki frekuensi sendiri yang berbeda dengan frekuensi pelanggan lain dalam sel yang sama. Prinsip ini sama dengan cara kerja stasiun radio yang menggunakan frekuensi yang berbeda antara satu stasiun dengan stasiun lainnya.
c. Teknologi 2G (Second Generation)
teknologi 2G adalah teknologi komunikasi generasi kedua yang muncul karena huntutan pasar dan kebutuhan agi komunikasi gemakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital serta niekanie Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Divisioni situl serta mekanisme dalam teknik komunikasinya. Teknologi standar 2G yang berbasis TDMA salah satunya adalah GSM (Global System for Mobile Communications). GSM adalah teknologi 2G berbasis TDMA yang dikembangkan oleh study group yang bernama Group Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem telekomunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute (ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan tahun 1991. Alasan munculnya GSM karena kebutuhan bersama terhadap satu sistem jaringan baru yang dapat menjadi standar jaringan yang berlaku dan dapat diterapkan di seluruh kawasan Eropa. Jaringan GSM merupakan jaringan yang paling banyak digunakan di dunia. Pada tahun 1993 sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara, dan akhir tahun 1993 berkembang menjadi 48 negara dengan 70 operator dan pelanggan berjumlah 1 miliar. Kini GSM digunakan di 212 negara dengan jumlah pelanggan mencapai 2milyar diseluruh dunia.
GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 Kbps (hanya cukup untuk melayani SMS, download gambar, atau ringtone MIDI saja). Adapun teknologi standar 2G yang berbasis CDMA adalah teknologi 2G berbasis CDMA yang beroperasi pada dua kelas gelombang Band Class 0 (800 MHz) dan Band Class 1 (1900 MHz). Teknologi tersebut diperkenalkan oleh Qualcomm pada pertengahan 1990- an dan didukung oleh AT&T, Motorola, Lucent, ALPS, GSIC, Prime Co, Samsung, Sony, US West, Sprint, Bell Atlantic, dan Time Warner. Tiga keuntungan utama dari jaringan 2G daripada pendahulunya adalah percakapan telepon dienskripsi secara digital, sistem 2G secara signifikan lebih efisien pada spektrum yang memperbolehkan tingkat penetrasi lebih besar, dan 2G memperkenalkan jasa pengiriman-penerimaan data untuk perangkat bergerak dimulai dengan pesan singkat (SMS).
d. Teknologi 2.5G dan 2,75G (Second and A Half Generation)
Teknologi 2.5G adalah teknologi komunikasi yang merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM yang telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Pada teknologi berbasis GSM (TDMA) teknologi 2.5G diimplementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WIDEN (Wideband Integrated Dispatch Enhanced Network), sedangkan yang berbasis CDMAone (CDMA) diimplementasikan dalam CDMA2000-1x Release 0/RTT (1 Times Radio Transmission Technology) atau 15-2000 (berdasar standar ITU) atau CDMA2000 (berdasar standar 3GPP2). Provider 2.5G menyediakan beberapa keuntungan 3G (seperti packet-switched) dan dapat menggunakan sebagian dari infrastruktur 2G yang ada dalam jaringan GSM dan CDMA. GPRS adalah teknologi 2.5G yang digunakan oleh operator GSM. Beberapa protokol, seperti EDGE untuk GSM dan CDMA2000-1x RTT untuk CDMA, dapat dikualifikasikan sebagai jasa 3G (sebab mereka memiliki tingkat transfer data di atas 144 Kbps). Namun kemudian diistilahkan sebagai jasa 2.5G (atau ada pula yang menyebutnya sebagai 2.75G yang terdengar lebih canggih) sebab mereka beberapa kali lebih lambat dibanding jasa 3G yang sebenarnya. GPRS (General Packet Radio Services) adalah teknologi 2.5G yang disisipkan (overlay) di atas jaringan GSM untuk menangani komunikasi data pada jaringan. Dengan kata lain dengan menggunakan handset GPRS, komunikasi data tetap berlangsung di atas jaringan GSM (dengan GSM masih menangani komunikasi suara dan transfer data ditangani oleh GPRS). Pengembangan teknologi GPRS di atas GSM dapat dilakukan secara efektif tanpa menghilangkan infrastruktur lama, yaitu dengan penambahan beberapa hardware dan upgrade software baru pada terminal/station dan server GSM. Kecepatan transfer data GPRS dapat mencapai hingga 160 Kbps.
e. Teknologi 3G (Third Generation)
Teknologi 3G adalah teknologi komunikası generasi ketiga yang menjadi standar teknologi telepon bergerak (mobile phone) menggantikan 2.5G. Hal ini berdasarkan ITU (International Telecommunication Union) dengan standar IMT-2000. Jaringan 3G memungkinkan operator jaringan untuk menawarkan jangkauan yang lebih luas dari fasilitas tingkat lanjut ketika mencapai kapasitas jaringan yang lebih besar melalui peningkatan efisiensi penggunaan spektrum. Kemampuannya meliputi komunikasi suara nirkabel dalam jangkauan area luas (wide-area wireless voice telephony). panggilan video (video calls), dan jalur data kecepatan tinggi nirkabel (broadband wireless data), dan semuanya itu bekerja dalam perangkat bergerak (mobile). Fasilitas tambahan juga meliputi transmisi data HSPA yang mampu untuk mengirim data dengan kecepatan sampai 14,4 Mbps untuk downlink dan 5,8 Mbps untuk uplink. HSPA (High-Speed Packet Access) adalah teknologi 3G yang merupakan teknologi dari penyatuan protokol teknologi mobile sebelumnya, sehingga memperluas dan menambah kemampuan (terutama dari sisi kecepatan transfer data) dari protokol UMTS yang telah ada sebelumnya.
f. Teknologi 3.5G dan 3,75G (Thirth and A Half Generation)
Teknologi 3.5G adalah peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (di atas 2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing.
g. Teknologi 4G (Fourth Generation)
Teknologi 4G (juga dikenal sebagai Beyond 3G) adalah istilah dalam teknologi komunikasi yang digunakan untuk menjeland Gadai berikutnya dalam dunia komunikasi nirkabel. Menurut kelompok kerja 4G (4G working groups), infrastruktur dan terminal yang digunakan 4G memiliki hampir semua standar yang telah diterapkan dari 2G sampai 3G. Sistem 4G juga bertindak sebagai platform terbuka di mana inovasi yang baru dapat berkembang. Teknologi 4G mampu untuk menyediakan Internet Protocol (IP) yang komprehensif di mana suara, data, dan streamed multimedia dapat diberikan kepada para pengguna kapan saja, di mana saja, dan pada kecepatan transmisi data yang lebih tinggi dibanding generasi yang sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar